Krisis Perumahan di Madrid: Bandara Adolfo Suárez Jadi Tempat Berlindung Tunawisma

Madrid, Spanyol, tengah menghadapi krisis perumahan yang berdampak signifikan pada peningkatan jumlah tunawisma. Fenomena ini terlihat jelas di Bandara Adolfo Suárez Madrid-Barajas, di mana banyak individu yang kehilangan tempat tinggal mencari perlindungan. Mereka tidur di sudut-sudut bandara dan area terbuka, seringkali hanya beralaskan kardus atau kain seadanya.

Laporan dari The Associated Press (AP) menyoroti pemandangan memprihatinkan ini yang telah berlangsung selama beberapa bulan. Meskipun jumlah pasti tunawisma yang berada di bandara tidak diketahui, laporan dari surat kabar Spanyol El Pais memperkirakan bahwa sekitar 400 orang tidur di sana. Namun, angka ini belum dapat diverifikasi secara independen oleh AP.

Sebagai respons terhadap situasi ini, pejabat dewan kota Madrid menyatakan bahwa tim layanan sosial telah memberikan bantuan kepada 94 tunawisma pada bulan April. Dari jumlah tersebut, 12 orang telah ditempatkan di penampungan kota, pusat rehabilitasi kecanduan, atau tempat tinggal mandiri.

Teresa, seorang tunawisma, mengungkapkan bahwa bandara telah menjadi tujuan populer bagi mereka yang mencari tempat berteduh karena rekomendasi dari sesama tunawisma. Banyak dari mereka kehilangan pekerjaan dan tidak mampu membayar sewa tempat tinggal, apalagi membeli rumah.

Kenaikan harga sewa yang signifikan di Spanyol menjadi faktor utama dalam krisis ini. Dalam 10 tahun terakhir, rata-rata harga sewa telah meningkat hampir dua kali lipat, menurut situs web real estate Idealista. Kenaikan harga yang lebih tajam terjadi di kota-kota besar seperti Madrid dan Barcelona. Selain itu, ketersediaan perumahan publik di Spanyol lebih rendah dibandingkan dengan banyak negara Uni Eropa lainnya.

Operator bandara Spanyol, AENA, sebuah perusahaan publik milik negara, telah mengeluarkan pernyataan yang membatasi akses masuk ke bandara hanya untuk penumpang yang memiliki tiket perjalanan. Pengecualian diberikan kepada pemandu wisata dan staf bandara. Kebijakan ini diberlakukan setelah berbulan-bulan keberadaan tunawisma di bandara.

Dewan kota Madrid telah meminta pemerintah nasional Spanyol untuk mengambil alih tanggung jawab dalam menangani masalah ini dan membuat rencana rehabilitasi bagi para tunawisma. Juru bicara dewan kota mengungkapkan bahwa undangan untuk pertemuan yang melibatkan pejabat dari AENA, pemerintah daerah Madrid, dan kementerian nasional telah ditolak.

"Tanpa mereka, tidak ada solusi yang memungkinkan," kata Lucía Martín, juru bicara divisi kebijakan sosial, keluarga, dan kesetaraan dewan kota Madrid.

Perselisihan antara pemerintah pusat, Komunitas Madrid, dan Dewan Kota mengenai tanggung jawab untuk mengatasi masalah tunawisma di bandara terus berlanjut, menunjukkan kompleksitas dan tantangan dalam menemukan solusi yang efektif dan komprehensif.