Nike Inc.: Evolusi dari Startup Atletik Menuju Raksasa Global

Nike, sebuah nama yang identik dengan inovasi dan dominasi dalam industri perlengkapan olahraga, telah menorehkan sejarah panjang sejak awal berdirinya. Lebih dari sekadar merek sepatu, Nike menjelma menjadi simbol budaya dan aspirasi bagi atlet di seluruh dunia.

Dari Lintasan Lari ke Panggung Dunia

Kisah Nike dimulai pada tahun 1964 dengan nama Blue Ribbon Sports (BRS). Phil Knight, seorang pelari jarak menengah di Universitas Oregon, dan pelatihnya, Bill Bowerman, melihat peluang untuk menyediakan sepatu lari berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Dengan modal awal masing-masing 500 dollar AS, mereka memulai bisnis distribusi sepatu lari merek Onitsuka Tiger (sekarang ASICS) dari Jepang.

Namun, visi mereka melampaui sekadar menjadi distributor. Knight dan Bowerman ingin menciptakan sepatu lari yang lebih baik, yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan atlet. Pada tahun 1971, BRS memutuskan untuk memproduksi sepatu sendiri dan mengubah nama perusahaan menjadi Nike, Inc., terinspirasi dari dewi kemenangan Yunani. Logo "Swoosh" yang ikonik, dirancang oleh Carolyn Davidson, menjadi identitas visual yang langsung dikenal di seluruh dunia.

Model Bisnis yang Unik

Salah satu aspek menarik dari Nike adalah model bisnisnya. Alih-alih memproduksi sendiri, Nike fokus pada desain, pengembangan produk, dan pemasaran. Produksi diserahkan kepada mitra manufaktur, sebagian besar berlokasi di Asia. Strategi ini memungkinkan Nike untuk fokus pada inovasi dan efisiensi biaya.

Nike mendistribusikan produknya melalui berbagai saluran, termasuk toko ritel milik sendiri, toko olahraga, dan platform e-commerce. Di Indonesia, distribusi juga dilakukan melalui perusahaan seperti PT Mega Perintis Tbk dan PT Central Cipta Murdaya (CCM).

Kepemilikan dan Struktur Perusahaan

Nike Inc. adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek New York (NYSE) dengan kode saham NKE. Meskipun demikian, Phil Knight dan keluarganya tetap memiliki pengaruh signifikan atas perusahaan. Keluarga Knight menguasai sebagian besar saham Kelas A, yang memberikan mereka hak suara mayoritas dalam pemilihan direksi.

Selain Knight, pemegang saham utama lainnya termasuk Swoosh LLC, The Vanguard Group Inc., dan BlackRock Inc. Individu seperti Mark Parker dan John Donahoe juga memiliki saham yang signifikan.

Dominasi Pasar dan Persaingan

Nike adalah pemimpin pasar global dalam kategori sepatu sneakers. Perusahaan ini bersaing dengan merek-merek besar lainnya seperti Adidas, Puma, Under Armour, dan Lululemon. Untuk mempertahankan posisinya, Nike terus berinvestasi dalam inovasi produk, pemasaran, dan kolaborasi dengan atlet dan selebriti.

Selain merek Nike, perusahaan juga memiliki merek lain seperti Jordan Brand dan Converse. Jordan Brand, yang didirikan atas nama legenda NBA Michael Jordan, telah menjadi fenomena budaya tersendiri. Converse, yang diakuisisi oleh Nike pada tahun 2003, terus mempertahankan gaya klasiknya di bawah naungan Nike.

Kontribusi untuk Indonesia

Kehadiran Nike di Indonesia tidak hanya sebatas distribusi produk. Beberapa pabrik di Indonesia, seperti PT Adis Dimension Footwear, PT Victory Chingluh Indonesia, dan PT Prata Abadi Industri, menjadi mitra manufaktur Nike. Hal ini memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi Indonesia melalui penciptaan lapangan kerja dan investasi.

Kisah Nike adalah contoh sukses bagaimana visi, inovasi, dan strategi bisnis yang tepat dapat mengubah sebuah startup menjadi perusahaan multinasional yang mendominasi pasar global.