Keluarga Korban Tragedi Kereta Api di Magetan Kecewa atas Respon PT KAI

Keluarga Korban Tabrakan Kereta Api di Magetan Menyuarakan Kekecewaan Terhadap PT KAI

Keluarga korban kecelakaan tragis antara Kereta Api Malioboro Ekspres dan sejumlah pengendara motor di perlintasan sebidang (JPL) 08, Magetan, Jawa Timur, menyampaikan kekecewaan mendalam terhadap PT Kereta Api Indonesia (KAI). Mereka merasa perusahaan tersebut kurang menunjukkan empati yang tulus atas musibah yang merenggut nyawa orang-orang terkasih.

Jupri, ayah dari Resyka Nadya Maharani Putri, salah satu korban meninggal, mengungkapkan kekecewaannya secara langsung kepada Kapolres Magetan dalam acara penyerahan santunan. Jupri menyesalkan ketidakhadiran perwakilan dari PT KAI Daop 7 Madiun di rumah duka. Ia menuturkan bahwa pihak KAI hanya mengirimkan ucapan belasungkawa tanpa kehadiran fisik yang mewakili perusahaan.

"Kami hanya menerima ucapan duka cita, tetapi tidak ada seorang pun yang datang mewakili PT KAI," ujar Jupri di hadapan Kapolres dan Kepala KAI Daop 7 Madiun, Suharjono.

Jupri menegaskan bahwa ia tidak menyalahkan siapa pun atas insiden tersebut, termasuk anaknya sendiri. Namun, ia sangat menyayangkan ketiadaan perwakilan dari Daop 7, sebagai pihak yang bertanggung jawab di wilayah terjadinya kecelakaan, untuk menunjukkan rasa empati dan menyampaikan permohonan maaf secara langsung.

"Seandainya ada niat untuk meminta maaf, tentu kami akan menerima dengan lapang dada dan saling memaafkan. Tetapi, mana orangnya?" tanya Jupri dengan nada kecewa.

Kapolres Magetan, AKBP Raden Erik Bangun Prakasa, berusaha menenangkan keluarga korban dengan meyakinkan bahwa seluruh pihak yang hadir dalam pertemuan di Kantor Bupati Magetan, termasuk masyarakat luas, turut berduka cita atas kejadian tersebut. Ia meminta keluarga korban untuk memahami bahwa KAI memerlukan waktu untuk berkoordinasi dengan jajaran pimpinan mereka.

"KAI adalah organisasi BUMN yang memiliki struktur berjenjang, mulai dari pelaksana lapangan hingga pimpinan tertinggi," jelas Kapolres.

Sementara itu, Kepala KAI Daop 7 Madiun, Suharjono, yang hadir dalam acara tersebut, memilih untuk tidak memberikan komentar terkait kekecewaan keluarga korban. Usai acara santunan, Suharjono juga tidak terlihat.

Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, menyampaikan bahwa PT KAI turut prihatin dan menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada seluruh korban dan keluarga atas kecelakaan tersebut. Mengenai penyebab kecelakaan, Rokhmad menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian yang saat ini tengah melakukan penyelidikan intensif.

"Kami menyampaikan rasa prihatin dan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban. Sesuai dengan arahan Kapolres, semua informasi akan disampaikan melalui satu pintu karena kasus ini sedang dalam penanganan," pungkasnya.

Berikut ini adalah poin-poin penting dalam berita ini:

  • Keluarga korban tabrakan kereta api di Magetan mengungkapkan kekecewaan terhadap PT KAI.
  • PT KAI dinilai kurang menunjukkan empati kepada keluarga korban.
  • Ayah salah satu korban, Jupri, menyesalkan ketidakhadiran perwakilan KAI di rumah duka.
  • Kapolres Magetan berusaha menenangkan keluarga korban dan meminta mereka memahami proses koordinasi di KAI.
  • Kepala KAI Daop 7 Madiun enggan memberikan komentar.
  • PT KAI menyampaikan belasungkawa dan menyerahkan penyelidikan kepada pihak kepolisian.