Bahlil Lahadalia Siap Mundur Jika Perolehan Kursi Golkar Merosot di Pemilu 2029

Bahlil Lahadalia Siap Mundur Jika Perolehan Kursi Golkar Merosot di Pemilu 2029

Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyatakan komitmennya untuk mundur dari jabatannya jika partai berlambang pohon beringin tersebut gagal meningkatkan perolehan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2029 mendatang. Pernyataan ini ia sampaikan dalam acara pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) yang berlangsung di Jakarta.

"Jika perolehan kursi partai tidak meningkat, bahkan menurun, pada Pemilu mendatang, saya tidak akan menunggu untuk diminta mundur. Saya pasti akan mengundurkan diri," tegas Bahlil di hadapan para peserta Munas SOKSI. Ia menekankan bahwa fokus utamanya sebagai ketua umum adalah meningkatkan representasi Golkar di parlemen, dan keberhasilan kepemimpinannya akan diukur berdasarkan hasil Pemilu 2029.

Bahlil juga menyampaikan bahwa dirinya akan menjalankan visi partai secara tegas dan transparan, serta tidak berorientasi untuk menyenangkan semua pihak. Baginya, yang terpenting adalah membawa Golkar menjadi partai yang memiliki ide-ide progresif untuk kemajuan bangsa.

Selain target peningkatan kursi di parlemen, Bahlil juga menyoroti agenda penting lainnya, yaitu mengawal dan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Ia menegaskan bahwa Golkar akan berperan aktif dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan program-program pembangunan yang telah dicanangkan oleh pemerintahan baru.

"Prioritas utama kami adalah mendukung pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran. Selain itu, kami juga fokus untuk meningkatkan jumlah kursi Partai Golkar di parlemen," ujarnya.

Secara historis, Partai Golkar dikenal sebagai salah satu kekuatan politik utama di Indonesia. Sejak Pemilu 1971, Golkar selalu berhasil menempatkan diri di posisi tiga besar. Puncak kejayaan Golkar terjadi pada Pemilu 1997, di mana partai ini berhasil meraih 325 kursi di DPR. Namun, perolehan kursi Golkar mengalami penurunan signifikan pada Pemilu 2019, di mana partai ini hanya memperoleh 85 kursi di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto. Pada Pemilu 2024, Golkar berhasil meningkatkan perolehan kursinya menjadi 102 kursi.

Berikut adalah beberapa poin penting yang disampaikan Bahlil Lahadalia:

  • Siap mundur jika kursi Golkar di DPR turun pada Pemilu 2029.
  • Fokus pada peningkatan perolehan kursi di parlemen.
  • Menjalankan visi partai secara tegas dan transparan.
  • Mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa dirinya berkomitmen untuk memajukan Partai Golkar dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia.