Lonjakan Kasus Talasemia di Indonesia: Beban Kesehatan dan Ekonomi yang Meningkat
Talasemia, sebuah kelainan darah genetik yang menghambat produksi hemoglobin secara optimal, menunjukkan peningkatan kasus yang mengkhawatirkan di Indonesia. Data terbaru mengungkapkan bahwa ribuan bayi lahir setiap tahun dengan talasemia mayor, sebuah kondisi yang memerlukan penanganan medis seumur hidup.
Ketua Tim Kerja Penyakit Kelainan Darah dan Imunologi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan kekhawatiran mengenai implikasi peningkatan kasus talasemia. Tanpa upaya pencegahan yang komprehensif, para penyandang talasemia berpotensi mengalami komplikasi medis serius, termasuk gangguan fungsi jantung, penyakit hati, kelainan endokrin, osteoporosis, dan peningkatan risiko infeksi.
Distribusi Kasus Talasemia di Indonesia
Sebaran kasus talasemia di Indonesia tidak merata. Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah kasus tertinggi, mencakup lebih dari sepertiga total kasus nasional. Berikut adalah data sebaran kasus di beberapa provinsi:
- Jawa Barat: 4.717 kasus
- Jawa Tengah: 1.468 kasus
- DKI Jakarta: 864 kasus
- Jawa Timur: 771 kasus
Kasus talasemia relatif lebih sedikit ditemukan di wilayah Kalimantan dan Nusa Tenggara.
Konsekuensi Medis dan Ekonomi
Selain komplikasi medis yang signifikan, talasemia juga menimbulkan beban ekonomi yang besar. Biaya terapi suportif untuk satu pasien talasemia mayor sejak lahir hingga usia 18 tahun diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Hal ini menjadikan talasemia sebagai salah satu penyakit katastropik dengan pembiayaan tertinggi di Indonesia.
Urgensi Skrining Talasemia
Kementerian Kesehatan menekankan pentingnya skrining talasemia sebagai upaya pencegahan yang efektif. Skrining yang dilakukan sekali seumur hidup dapat membantu mengidentifikasi individu yang berisiko dan memungkinkan intervensi dini untuk mengurangi komplikasi medis dan beban ekonomi.
Dengan menggencarkan program skrining dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang talasemia, diharapkan dapat menekan angka kelahiran bayi dengan talasemia mayor dan meningkatkan kualitas hidup para penyandang talasemia.