Ironi Kota Minyak: Kelangkaan BBM Melanda Balikpapan, Warga Keluhkan Antrean Panjang

Balikpapan, kota yang dikenal sebagai jantung industri minyak di Indonesia, kini tengah menghadapi masalah pelik: kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Situasi ini memaksa warga untuk mengantre berjam-jam di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), bahkan tak sedikit yang rela bermalam demi mendapatkan jatah BBM.

Keluhan demi keluhan bermunculan dari masyarakat. Ambran, seorang warga Balikpapan berusia 40 tahun, mengungkapkan kekecewaannya. "Ini konyol. Saya lahir dan besar di sini, baru kali ini mengalami antrean BBM separah ini. Kota minyak kok susah dapat BBM," ujarnya, mencerminkan perasaan frustrasi banyak warga lainnya. Ia mempertanyakan bagaimana mungkin kota yang memiliki kilang minyak raksasa justru mengalami kelangkaan BBM. Warga lain, Muhammad, bahkan mengaku sudah mengantre sejak pukul 20.00 WITA, namun harus gigit jari karena BBM habis saat gilirannya tiba.

Fenomena ini menjadi perbincangan hangat di media sosial, dengan banyak warganet menyuarakan ironi kelangkaan BBM di kota yang dijuluki Kota Minyak. Bagaimana bisa sebuah kota yang menjadi lokasi kilang minyak terbesar kedua di Indonesia, Refinery Unit V Pertamina Balikpapan dengan kapasitas produksi mencapai 260.000 barel per hari, justru mengalami krisis BBM? Kilang ini memasok 26 persen kebutuhan BBM nasional, dan rencananya akan menjadi kilang terbesar di Indonesia setelah proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) rampung, meningkatkan kapasitas menjadi 360 ribu barel per hari.

Awal mula kelangkaan ini dipicu oleh habisnya stok BBM nonsubsidi jenis Pertamax dan Pertamax Turbo, yang menyebabkan lonjakan permintaan terhadap Pertalite. Akibatnya, banyak SPBU kehabisan stok Pertalite. Selain itu, pemberlakuan sistem MyPertamina juga menambah kerumitan, karena banyak warga belum memiliki barcode yang diperlukan untuk membeli Pertalite.

Menanggapi situasi ini, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Sebagai langkah cepat, beberapa SPBU di Balikpapan kini beroperasi 24 jam. Upaya ini dilakukan setelah tambahan pasokan dari Banjarmasin dan Samarinda tiba, serta operasional depot kembali normal. Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexander Susilo, menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan masyarakat tetap bisa mengakses BBM tanpa kendala dan menghindari antrean panjang.

Alexander juga menegaskan bahwa stok BBM di Balikpapan kini tersedia dan distribusi akan terus diawasi untuk mencegah penimbunan dan panic buying. Pertamina juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat kepolisian untuk memastikan kelancaran distribusi. Evaluasi sistem distribusi juga dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

Berikut adalah daftar SPBU di Balikpapan yang kini beroperasi 24 jam:

  • Karang Anyar (6176101)
  • Sepinggan (6176102)
  • MT Haryono (6176103)
  • Kebun Sayur (6476105)
  • Depan Majesty (6476109)
  • Stalkuda (6476107)
  • Km14 (6476110)
  • Km 4 (6476112)
  • Modular Lapangan Merdeka
  • Modular Jl. Letkol Pol. H. M. Asnawi Arbain (BJBJ)
  • Karang Jati (6476127)
  • Batakan (6476118)
  • Grand City (6376101)

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, telah meminta Pertamina Patra Niaga untuk mempercepat penanganan distribusi BBM. Ia juga mengimbau warga untuk membeli BBM secara wajar dan tidak berlebihan. Pemerintah Kota Balikpapan juga berkoordinasi dengan Pertamina dan menugaskan Dinas Perhubungan untuk mengatur lalu lintas di sekitar SPBU.