Perjuangan Resky di Pelosok Katingan: Satu Siswa, Semangat Tak Terpadamkan
Kisah Inspiratif dari Katingan: Semangat Belajar di Tengah Keterbatasan
Di sebuah sudut terpencil Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, terukir kisah inspiratif tentang seorang siswa kelas 6 bernama Resky Fahriadit. Di Sekolah Dasar Negeri Rangan Bahekang, Resky menjadi satu-satunya siswa kelas 6, sebuah kondisi yang mencerminkan tantangan pendidikan di daerah-daerah pelosok Indonesia. Perayaan perpisahan Resky yang sederhana namun penuh makna, menjadi viral dan menyentuh hati banyak orang.
Keterbatasan fasilitas dan jumlah siswa yang minim tidak menyurutkan semangat Resky untuk menuntut ilmu. Kondisi ini menuntut kreativitas dari para guru, termasuk Fery Irawan, guru kelas yang mendampingi Resky. Proses belajar mengajar Resky dilakukan dengan menggabungkannya bersama siswa kelas 5. Walaupun demikian, materi pelajaran tetap dibedakan sesuai dengan kurikulum masing-masing kelas.
Metode Pembelajaran Adaptif
Fery Irawan menjelaskan bahwa penggabungan kelas 5 dan 6 bukanlah tanpa strategi. Dengan jumlah siswa yang sedikit, ia dapat memberikan perhatian yang cukup kepada setiap siswa. Materi pelajaran disampaikan secara bergantian, memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pemahaman yang optimal.
"Bergantian, paling jeda sedikit, oleh sedikit saja muridnya, jadi bisa dikondisikan. Biasanya aku jelaskan materi ke kelas 5 sebentar, lalu ke kelas 6-nya," tutur Fery.
Resky dikenal sebagai siswa yang cerdas dan mudah menyerap materi pelajaran. Ia memiliki minat khusus pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Komputer. Keterbatasan fasilitas tidak menghalangi Resky untuk belajar. Praktikum IPA dilakukan dengan memanfaatkan alam sekitar, sementara pembelajaran komputer menggunakan laptop pribadi milik guru.
Video Viral dan Potret Pendidikan Pelosok
Video perpisahan Resky yang diunggah oleh Fery Irawan menjadi viral di media sosial. Video tersebut menggambarkan kesederhanaan acara perpisahan dan semangat Resky dalam menyelesaikan pendidikannya di tingkat sekolah dasar. Di balik video viral tersebut, terdapat potret pendidikan di daerah terpencil yang penuh dengan tantangan, mulai dari kekurangan siswa, guru, hingga akses yang sulit.
Kisah Resky menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya pendidikan, bahkan di tengah keterbatasan sekalipun. Semangat Resky dan dedikasi para guru di daerah pelosok patut diapresiasi dan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia.
Berikut ini adalah poin-poin yang mencerminkan kondisi pendidikan yang dihadapi Resky dan sekolahnya:
- Jumlah siswa yang sangat sedikit
- Keterbatasan fasilitas pendidikan
- Akses desa yang sulit
- Peran guru yang sangat penting dan membutuhkan kreativitas
Kisah Resky adalah secercah harapan di tengah tantangan pendidikan di pelosok negeri. Semangatnya yang tak terpadamkan menjadi inspirasi bagi kita semua.