Banjir Landa Blora, Ribuan Rumah Terdampak dan Infrastruktur Rusak
Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dilanda banjir yang meluas, berdampak signifikan terhadap ribuan rumah dan infrastruktur vital. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora mencatat, sedikitnya 1.600 rumah warga tersebar di 10 kecamatan terendam air akibat luapan sungai setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (19/5/2025).
Berdasarkan laporan yang dihimpun, banjir tidak hanya merendam pemukiman warga, tetapi juga mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur. Jembatan Temuwoh, yang menjadi penghubung penting antara Desa Talokwohmojo dan Kedungsatriyan di Kecamatan Ngawen, dilaporkan terputus akibat derasnya arus sungai. Kondisi ini tentu saja mengganggu aktivitas transportasi dan perekonomian warga setempat. Selain itu, satu unit rumah di Desa Punggursugih, Kecamatan Ngawen dilaporkan mengalami kerusakan yang cukup parah akibat terjangan banjir.
Sepuluh kecamatan yang terdampak banjir meliputi:
- Kunduran
- Ngawen
- Cepu
- Sambong
- Kradenan
- Jepon
- Banjarejo
- Randublatung
- Kedungtuban
- Blora Kota
Kondisi ini menyebabkan akses jalan utama di beberapa wilayah tergenang air, memaksa pihak berwenang untuk mengalihkan arus lalu lintas ke jalur alternatif yang lebih aman. BPBD Blora bersama tim gabungan telah memasang rambu peringatan dan garis polisi di area yang dianggap berbahaya untuk dilintasi.
Saat ini, tim BPBD Blora dan petugas gabungan masih terus melakukan pendataan untuk mengetahui secara pasti sebaran dan tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh banjir di seluruh wilayah terdampak. Meskipun genangan air dilaporkan mulai surut pada Selasa pagi, dengan penurunan ketinggian air rata-rata mencapai 30 cm, namun kewaspadaan tetap ditingkatkan. Pemerintah daerah terus berupaya untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada warga yang terdampak banjir, serta melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mempercepat proses pemulihan pasca-bencana.