Peggy Melati Sukma: Dari Bintang Sinetron hingga Pengurus Masjid di Selandia Baru

Peggy Melati Sukma: Dari Bintang Sinetron hingga Pengurus Masjid di Selandia Baru

Perjalanan hidup Peggy Melati Sukma, aktris kenamaan Indonesia yang pernah membintangi sejumlah sinetron populer, mengalami babak baru yang signifikan. Setelah menikah dengan Syeikh Reza Abdul Jabbar pada tahun 2023, ia meninggalkan gemerlap dunia hiburan dan memilih untuk menetap di Selandia Baru, mengubah fokus hidupnya pada kegiatan keagamaan dan pengelolaan peternakan milik suami. Keputusan ini, menurutnya, merupakan jawaban atas pencarian jati diri dan kesempatan untuk menjalani hidup yang lebih bermakna.

Transisi dari kehidupan sebagai publik figur menjadi seorang pengurus masjid dan pengelola peternakan di negeri yang jauh berbeda iklim dan budaya bukanlah hal yang mudah. Namun, berbekal pengalaman berkelana ke lebih dari 30 negara dalam rangka dakwah dan kegiatan kemanusiaan, Peggy mampu beradaptasi dengan relatif cepat. Ia menjelaskan proses adaptasi yang ia lalui, “Karena dalam perjalanan hidup sebelumnya juga Allah takdirkan ya. Dalam ikhtiar dakwah, kemanusiaan. Sejauh ini Allah sudah izinkan Teteh bisa bekerja, berkeliling, hidup, tinggal di hampir 31 negara selama ini di seluruh dunia. Ritme itu sudah terbentuk sebelum akhirnya Allah takdirkan. Sekarang berakhir bermukim di New Zealand. Jadi proses adaptasinya alhamdulillah tidak terlalu panjang.”

Meskipun demikian, tantangan tetap ada. Perbedaan iklim yang signifikan antara Indonesia dan Selandia Baru, negara yang terletak dekat Kutub Selatan, membutuhkan penyesuaian fisik yang cukup berarti. “Dengan dukungan Sheikh, dukungan anak-anak ya, dan mungkin yang perlu adaptasi yang agak ketat sedikit itu hanya soal tubuh. Karena kan pindah dari negara tropis ke wilayah yang betul-betul dekat dengan Kutub Selatan. Tapi alhamdulillah semua bisa dilewati dengan baik,” ujarnya saat ditemui di Jakarta.

Di Selandia Baru, Peggy tidak hanya mengelola peternakan, tetapi juga aktif terlibat dalam kegiatan masjid dan pelayanan kepada umat. Peran aktifnya dalam kehidupan keagamaan di komunitas muslim setempat menjadi bukti keseriusannya dalam mengabdikan diri. “Termasuk juga sambil mengurus masjid ya. Sambil mengurus umat. Ya alhamdulillah ini betul-betul hidup gitu ya. Hidup yang hidup,” ungkapnya dengan penuh syukur. Ia merasa telah menemukan kedamaian dan kepuasan dalam menjalani perannya yang baru ini.

Meskipun menetap di luar negeri, Peggy tetap mempertahankan hubungannya dengan Indonesia. Ia rutin pulang ke Tanah Air, minimal dua hingga tiga kali dalam setahun, terutama pada bulan Ramadan. “Nggak ada patokan. Tapi biasanya 1 tahun, 2 atau 3 kali pasti ke Indonesia. Dan beberapa tahun ini Ramadan selalu ada ke Indonesia. Karena Ramadan memang berbagai macam kegiatan dakwah, aktivitas umat juga banyak di Indonesia, di New Zealand,” jelasnya. Bulan Ramadan menjadi momen spesial baginya untuk berbagi dan berkontribusi di kedua negara.

Kisah Peggy Melati Sukma menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa perubahan dan adaptasi dapat membawa seseorang kepada kebahagiaan dan kepuasan sejati. Ia membuktikan bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari karier di dunia hiburan, melainkan juga dari kontribusi nyata dalam kehidupan bermasyarakat dan pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa.