Jakarta Tuan Rumah Konferensi RSM Asia Pasifik 2025: Momentum Indonesia di Mata Investor Global

Indonesia kembali menunjukkan daya tariknya di panggung investasi global dengan terpilihnya Jakarta sebagai tuan rumah Konferensi Regional Asia Pasifik 2025 oleh RSM, jaringan firma audit, pajak, dan konsultasi terkemuka di dunia. Keputusan ini menandai pengakuan atas potensi besar Indonesia sebagai pusat pertumbuhan dan inovasi di kawasan.

Konferensi yang dijadwalkan berlangsung pada 19–22 Mei 2025, memiliki makna khusus karena bertepatan dengan perayaan 40 tahun eksistensi RSM Indonesia. Acara ini akan menjadi wadah penting bagi para pemimpin senior dari jaringan RSM global dan Asia Pasifik untuk bertukar pikiran, membahas isu-isu strategis, dan merumuskan strategi jangka panjang yang relevan dengan dinamika pasar saat ini.

Angela Simatupang, Senior Partner RSM Indonesia dan anggota Direksi RSM International, menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian RSM Indonesia selama 40 tahun terakhir. Dari sebuah firma lokal, RSM Indonesia telah bertransformasi menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia, dengan tim yang terdiri dari lebih dari 1.000 profesional yang berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi transformasi bisnis nasional.

Dari perspektif global, Indonesia dipandang sebagai pusat peluang baru yang menjanjikan di Asia. CEO RSM International, E.J. Nedder, menekankan bahwa para klien global semakin melihat Indonesia tidak hanya sebagai destinasi pertumbuhan yang menarik, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan integrasi regional yang strategis.

Beberapa faktor yang menjadikan Indonesia sangat menarik di mata investor global antara lain:

  • Ekonomi digital yang berkembang pesat
  • Ketersediaan talenta lokal yang berkualitas
  • Perbaikan iklim regulasi yang berkelanjutan

Perkembangan positif ini merupakan bagian dari pergeseran yang lebih luas di Asia Pasifik, di mana pasar menengah semakin menjadi motor penggerak pertumbuhan berbasis teknologi.

RSM mencatatkan pendapatan global yang mengesankan sebesar 10 miliar dollar AS pada tahun 2024. Kontribusi dari kawasan Asia Pasifik mencapai lebih dari 1,1 miliar dollar AS, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar tujuh persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Ketua RSM Asia Pacific Council, James Komninos, menyoroti bahwa wilayah Asia Pasifik merupakan pusat inovasi bagi RSM, dengan fokus utama pada pengembangan pusat ESG, pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), serta solusi keamanan siber yang canggih. Semangat kewirausahaan yang tinggi dan budaya kolaboratif yang kuat menjadi fondasi bagi RSM dalam menghadapi tantangan masa depan.

Selama konferensi, para peserta akan membahas berbagai isu strategis, termasuk:

  • Posisi strategis Indonesia dalam rantai pasok global
  • Transformasi digital yang berkelanjutan
  • Peluang pertumbuhan lintas negara yang menjanjikan

Dengan proyeksi pertumbuhan PDB sebesar 4,7–5,0 persen pada tahun 2025, ekonomi digital yang diperkirakan bernilai 130 miliar dollar AS, serta populasi usia produktif yang mencapai 70 persen, Indonesia berada dalam posisi yang ideal untuk memainkan peran yang semakin besar di kawasan.

Berbagai peluang strategis yang akan dieksplorasi meliputi pengembangan rantai pasok kendaraan listrik, pertumbuhan energi hijau, layanan keuangan digital, pariwisata, serta teknologi kesehatan. Kebijakan hilirisasi dan pengembangan 24 Kawasan Ekonomi Khusus juga semakin memperkuat daya tarik Indonesia di mata investor global.

Konferensi ini juga akan menjadi wadah untuk diskusi terbuka mengenai tantangan yang dihadapi kawasan, termasuk dampak pergeseran arus perdagangan global, kebutuhan akan talenta digital, serta peluang kolaborasi lintas negara di era ESG dan teknologi kecerdasan buatan.

Angela Simatupang menekankan bahwa konferensi ini bukan hanya sekadar ajang tahunan, tetapi juga ruang bersama untuk belajar, menjalin hubungan, dan merancang masa depan. RSM Indonesia merasa bangga menjadi tuan rumah dan menyambut para peserta dari berbagai negara di Jakarta.