Presiden Lai Ching-te Serukan Dialog Damai dengan Tiongkok di Tengah Ketegangan yang Meningkat

Taiwan Mengajak Tiongkok Berdialog Damai Sambil Memperkuat Pertahanan Diri

Presiden Taiwan, Lai Ching-te, dalam sebuah pernyataan yang disampaikan pada hari Selasa, menegaskan kembali komitmennya terhadap perdamaian dan menyerukan dialog konstruktif dengan Tiongkok. Seruan ini datang di tengah ketegangan yang terus meningkat antara kedua belah pihak dan bertepatan dengan peringatan satu tahun masa jabatannya.

Lai menekankan bahwa Taiwan terbuka untuk pertukaran dan kerja sama dengan Tiongkok, asalkan didasari saling menghormati dan timbal balik. Ia mengajak kedua belah pihak untuk memilih dialog daripada konfrontasi, serta pertukaran daripada pengepungan.

"Perdamaian tidak ternilai harganya, dan perang tidak pernah menghasilkan pemenang. Namun dalam upaya mengejar perdamaian, kita tidak bisa hidup dalam mimpi atau ilusi," ujar Presiden Lai dalam konferensi pers di Taipei.

Presiden Lai juga menyoroti pentingnya bagi Taiwan untuk terus memperkuat pertahanan nasionalnya. Menurutnya, kesiapan menghadapi potensi konflik adalah cara terbaik untuk mencegahnya.

Respon Tiongkok dan Tantangan yang Dihadapi Taiwan

Seruan dialog dari Presiden Lai belum mendapatkan tanggapan langsung dari Kantor Urusan Taiwan di Tiongkok. Pekan lalu, Kementerian Pertahanan Tiongkok justru menyebut Lai sebagai "pemicu krisis Selat Taiwan" yang memperburuk ketegangan dan mengancam stabilitas regional.

Selain tekanan dari Tiongkok, pemerintahan Lai juga menghadapi potensi tantangan ekonomi, termasuk kemungkinan pengenaan tarif oleh Amerika Serikat. Meski demikian, Lai menyatakan bahwa pembicaraan dengan Washington berjalan dengan baik.

Fokus pada Ekonomi dan Teknologi

Pemerintah Taiwan juga berencana untuk membentuk dana kekayaan negara dengan tujuan memperkuat sektor teknologi. Dana ini akan menjadi platform investasi nasional yang mengoptimalkan kekuatan industri Taiwan melalui kolaborasi antara sektor publik dan swasta.

Setelah konferensi pers, Presiden Lai menghadiri pameran teknologi Computex, di mana CEO Nvidia, Jensen Huang, menjadi sorotan utama. Lai menyempatkan diri mengunjungi stan mitra dan pemasok Nvidia, seperti Foxconn dan Mediatek, serta berdiskusi dengan para eksekutif senior.

Latihan Militer Tiongkok dan Aktivitas di Sekitar Taiwan

Tiongkok terus menunjukkan kekuatan militernya di sekitar Taiwan. Bulan lalu, mereka menggelar latihan militer bertajuk "Strait Thunder-2025A," yang mengindikasikan kemungkinan latihan lanjutan. Sebelumnya, setelah pelantikan Lai pada Mei 2024, Tiongkok juga mengadakan latihan militer "Joint Sword-2024A" dan "Joint Sword-2024B" pada Oktober tahun yang sama.

Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, enam pesawat dan sebelas kapal militer Tiongkok terdeteksi beroperasi di sekitar wilayah pulau tersebut.

Seruan dialog damai dari Presiden Lai datang di tengah periode yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Masa depan hubungan antara Taiwan dan Tiongkok masih belum jelas, tetapi komitmen Taiwan terhadap perdamaian dan stabilitas regional tetap teguh.