Banjir Demak Semakin Parah, Belasan Desa Terendam
Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menghadapi situasi darurat akibat banjir yang terus meluas. Peristiwa ini, yang bermula sejak beberapa hari lalu, kini berdampak pada lebih banyak wilayah dan fasilitas publik. Data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak menunjukkan bahwa banjir telah merendam 13 desa yang tersebar di lima kecamatan.
Menurut informasi yang disampaikan oleh Plt Kepala BPBD Demak, Agus Musyafak, data terbaru yang dihimpun hingga Selasa (20/5/2025) malam mencatat adanya 11.463 jiwa atau 2.903 kepala keluarga yang terdampak langsung oleh bencana ini. Hampir tiga ribu rumah warga dilaporkan terendam air, menambah daftar panjang kerugian materiil yang dialami masyarakat setempat. "Kurang lebih 2.959 rumah terdampak," ungkap Agus, menggambarkan betapa seriusnya situasi yang ada.
Meluasnya dampak banjir ini juga terlihat dari bertambahnya jumlah desa yang terendam. Jika pada Selasa siang tercatat 11 desa terdampak, pada malam harinya jumlah tersebut meningkat menjadi 13 desa. Kondisi ini menunjukkan bahwa curah hujan tinggi dan luapan air sungai terus menjadi ancaman bagi wilayah Demak.
Banjir tidak hanya merendam rumah-rumah penduduk, tetapi juga melumpuhkan berbagai fasilitas umum yang vital bagi kehidupan masyarakat. Data dari BPBD Demak mencatat sejumlah fasilitas yang terdampak, antara lain:
- 3 kantor pemerintahan
- 15 sekolah
- 17 tempat ibadah
- 1 pasar tradisional
- 8 lokasi pemakaman
- 3 fasilitas kesehatan
- Sekitar 730 hektare lahan pertanian
Terendamnya fasilitas-fasilitas ini tentu mengganggu aktivitas sehari-hari dan menghambat pelayanan publik. Sekolah yang terendam menyebabkan kegiatan belajar mengajar terhenti, sementara pasar tradisional yang lumpuh berdampak pada perekonomian warga.
Meskipun banjir meluas dan menimbulkan dampak yang signifikan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai warga yang mengungsi. "Pengungsi nihil," tegas Agus. Ia menambahkan bahwa 25 warga Desa Ploso yang sebelumnya sempat mengungsi di Masjid Kauman Ploso kini telah kembali ke rumah masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar warga memilih untuk bertahan di rumah mereka, meskipun dengan kondisi yang tidak nyaman.
Berikut adalah daftar desa yang terdampak banjir di lima kecamatan:
- Kecamatan Bonang: Desa Karangrejo, Kembangan, Krajanbogo, Gebangarum, Sukodono, Tridonorejo, dan Tlogoboyo
- Kecamatan Karangtengah: Desa Ploso
- Kecamatan Sayung: Desa Kalisari dan Sayung
- Kecamatan Guntur: Desa Trimulyo dan Sidoharjo
- Kecamatan Kebonagung: Desa Mintreng
Banjir yang melanda Demak disebabkan oleh luapan sungai dan jebolnya tanggul di Sungai Tuntang, terutama di Desa Karangrejo dan Kembangan. Kedua desa ini menjadi wilayah yang paling parah terdampak banjir. Akibatnya, akses menuju titik tanggul yang jebol dan jalan-jalan kampung tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua karena ketinggian air yang masih cukup tinggi. Pada Senin (20/5/2025), ketinggian air di dua kampung tersebut mencapai 60 sentimeter.