Pulau Tidung Diterjang Gelombang Sampah, Ratusan Ton Limbah Dievakuasi
Pulau Tidung, sebuah permata di gugusan Kepulauan Seribu, menghadapi tantangan lingkungan yang serius. Sejak beberapa hari terakhir, perairan di sekitar pulau ini dipenuhi oleh sampah kiriman dalam jumlah besar. Fenomena ini diduga kuat berasal dari daratan Jakarta, menimbulkan kekhawatiran akan dampak negatif terhadap ekosistem laut dan pariwisata lokal.
Menurut keterangan dari pejabat Kelurahan Pulau Tidung, peristiwa ini bukan kali pertama terjadi. Pola ini cenderung berulang setiap kali memasuki musim angin tertentu. Arus laut dan hembusan angin membawa sampah dari wilayah Jakarta dan sekitarnya, menjadikan Pulau Tidung sebagai titik akumulasi limbah. Meskipun demikian, apresiasi diberikan kepada petugas yang dengan sigap berupaya membersihkan sampah-sampah tersebut.
Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kepulauan Seribu telah mengerahkan personel untuk membersihkan tumpukan sampah yang mengotori perairan Pulau Tidung, khususnya di wilayah Kepulauan Seribu Selatan. Kondisi ini mulai terlihat sejak tanggal 19 Mei 2025, di mana angin kencang mendorong sampah-sampah tersebut hingga menumpuk di sepanjang garis pantai.
Beberapa titik yang paling terdampak oleh gelombang sampah ini antara lain:
- Pantai di sekitar Gedung Pembenihan milik Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP)
- Area sekitar Kantor Kelurahan Pulau Tidung
- Kawasan wisata Jembatan Asmara yang berdekatan dengan RPTRA Tidung Ceria
Untuk mempercepat proses pembersihan, Sudin LH menerjunkan delapan personel yang dikenal sebagai "pasukan oranye". Mereka bekerja keras di tiga zona yang paling terdampak. Tantangan utama adalah sampah yang masih berada di tengah laut dan belum terjangkau. Petugas menunggu hingga sampah tersebut terdorong ke pantai agar dapat segera diangkut.
Sejauh ini, sekitar 250 ton sampah telah berhasil dievakuasi. Jenis sampah yang ditemukan sangat beragam, mulai dari batang kayu, sampah plastik, kaleng bekas, hingga kasur yang mencemari keindahan pantai. Sebelum dipindahkan ke daratan untuk penanganan lebih lanjut, sampah-sampah tersebut dipilah dan dikeringkan terlebih dahulu.
Pihak berwenang terus memantau situasi dan berupaya membersihkan sampah kiriman tersebut. Masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan ke sungai atau saluran air lainnya. Kesadaran dan tindakan kolektif sangat penting untuk menjaga kebersihan laut dan kelestarian lingkungan Kepulauan Seribu.