Kisah Perempuan Muslim India Selatan dalam 'Heart Lamp' Guncang Dunia Sastra, Raih Man Booker International Prize
Karya sastra yang mengangkat suara perempuan Muslim di India Selatan, 'Heart Lamp,' berhasil meraih pengakuan internasional dengan memenangkan Man Booker International Prize 2025. Antologi cerita pendek ini ditulis oleh Banu Mushtaq dan diterjemahkan oleh Deepa Bhasthi, menjadi tonggak sejarah dalam dunia sastra.
'Heart Lamp' bukan sekadar kumpulan cerita fiksi. Lebih dari tiga dekade, Banu Mushtaq merajut kisah-kisah yang menggambarkan pergulatan perempuan Muslim di India Selatan. Isu-isu kompleks seperti rasisme, diskriminasi kasta, dan penindasan patriarki terungkap melalui narasi yang kuat dan menyentuh. Kemenangan ini menjadi istimewa karena 'Heart Lamp' menjadi kumpulan cerpen pertama yang meraih penghargaan bergengsi ini. Deepa Bhasthi juga mencatatkan namanya sebagai penerjemah asal India pertama dan perempuan kesembilan yang meraih kehormatan tersebut.
Banu Mushtaq sendiri menjadi penulis perempuan keenam yang menerima penghargaan ini sejak pertama kali digelar pada tahun 2016. Ketua dewan juri, Max Porter, menyoroti bahwa cerita-cerita dalam 'Heart Lamp' mewakili suara 65 juta perempuan di India Selatan. Kekuatan narasi terletak pada kemampuannya untuk menyampaikan kompleksitas sosial dan politik melalui bahasa Kannada, salah satu bahasa asli India.
Lebih dari sekadar isu perempuan, 'Heart Lamp' juga mengeksplorasi tema-tema penting lainnya, termasuk hak reproduksi, keyakinan, sistem kasta, dinamika kekuasaan, dan berbagai bentuk penindasan. Bani Mushtaq dikenal luas di India sebagai seorang pengacara dan aktivis yang gigih. Dalam pidato penerimaannya, ia menyampaikan bahwa cerita-cerita yang ditulisnya adalah tentang bagaimana agama, masyarakat, dan politik seringkali menuntut ketaatan mutlak dari perempuan, yang berujung pada perlakuan tidak manusiawi.