Gempa Bumi Guncang Sumedang, Masyarakat Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan
Kabupaten Sumedang, Jawa Barat diguncang gempa bumi pada Rabu (21/5/2025) dini hari. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi sekitar pukul 03.10 WIB dengan pusat gempa berada pada koordinat 6,83 Lintang Selatan dan 107,94 Bujur Timur, atau sekitar 4 kilometer timur laut Kabupaten Sumedang. Gempa berkekuatan magnitudo 3,7 ini memiliki kedalaman 4 kilometer.
Guncangan gempa dirasakan dengan intensitas II-III MMI (Modified Mercalli Intensity) di wilayah Kecamatan Cimalaka. Skala ini menggambarkan guncangan dirasakan oleh beberapa orang di dalam rumah, benda-benda ringan yang tergantung bergoyang, dan getaran terasa seperti ada truk yang lewat.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun kerusakan bangunan akibat gempa tersebut. Namun, pihak berwenang terus melakukan pemantauan dan siap memberikan bantuan jika diperlukan.
Badan Geologi menjelaskan bahwa wilayah sekitar pusat gempa Sumedang merupakan daerah yang memiliki potensi kerawanan gempa bumi menengah hingga tinggi. Kondisi ini disebabkan oleh faktor geologis, seperti jenis tanah dan batuan yang ada di wilayah tersebut. Sebagian besar wilayah Sumedang tersusun oleh tanah sangat padat dan batuan lunak (Kelas C), tanah sedang (Kelas D), dan tanah lunak (Kelas E).
Kepala Badan Geologi, M. Wafid, dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Lokasi gempa berada di daratan dengan morfologi yang bervariasi, mulai dari dataran, perbukitan, hingga pegunungan. Batuan penyusunnya pun beragam, terdiri dari batuan kuarter non-vulkanik, kuarter vulkanik, dan tersier.
Meskipun gempa ini relatif kecil, Badan Geologi tetap mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi gempa susulan. Masyarakat juga disarankan untuk membangun rumah atau bangunan dengan konstruksi tahan gempa serta menyiapkan jalur evakuasi yang jelas.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak panik dan tetap tenang, serta mengikuti arahan dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Informasi resmi mengenai gempa bumi dapat diperoleh dari BMKG dan BPBD.
Badan Geologi memperkirakan bahwa gempa ini tidak akan diikuti oleh bahaya ikutan seperti retakan tanah, penurunan lahan, likuefaksi, dan longsoran. Meski demikian, kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi segala kemungkinan.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap gempa bumi:
- Mengenali lingkungan tempat tinggal dan kerja, serta mengidentifikasi tempat-tempat aman untuk berlindung saat terjadi gempa.
- Menyiapkan tas siaga bencana yang berisi kebutuhan dasar seperti makanan, air minum, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya.
- Mengetahui cara mematikan listrik dan gas jika terjadi gempa.
- Berpartisipasi dalam simulasi atau pelatihan penanggulangan bencana yang diselenggarakan oleh BPBD atau instansi terkait.
Dengan meningkatkan kesiapsiagaan, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh gempa bumi.