Kisah Inspiratif Rina Rokayah: Sarjana Bahasa Jepang Sukses Bertani dan Dukung Program Makan Siang di Jepang
Kisah Transformasi: Dari Sarjana Bahasa Jepang Menjadi Petani Sukses di Negeri Sakura
Lina Rokayah, seorang wanita asal Indonesia, telah mencuri perhatian publik Jepang dan Indonesia dengan kisah suksesnya sebagai seorang petani di Prefektur Toyama, Jepang. Lulusan Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini, dulunya tak pernah membayangkan akan bergelut dengan lumpur dan tanaman. Namun, takdir membawanya ke Jepang, dan kini ia menjadi salah satu petani yang dihormati di wilayah tersebut.
Perjalanan Rina, panggilan akrabnya, dimulai setelah ia menyelesaikan studinya di UPI pada tahun 2000. Ia mendapatkan beasiswa Monbukagakusho (MEXT) dan berkesempatan belajar di Jepang selama setahun. Di sanalah ia bertemu dengan jodohnya, seorang pria Jepang yang kemudian menjadi suaminya. Setelah menikah pada Desember 2001, Rina memutuskan untuk menetap di Jepang dan memulai hidup baru.
Awalnya, Rina tidak langsung terjun ke dunia pertanian. Ia membantu suaminya di gudang, melakukan pekerjaan seperti packing dan mengikat sayuran. Namun, dari situlah ia mulai tertarik dengan dunia pertanian. Ia melihat bagaimana para petani Jepang bekerja dengan tekun dan serius, menghasilkan makanan yang berkualitas untuk masyarakat.
"Makanan yang ada di rumah pun kan asalnya dari petani. Jadi, sikap-sikap keseriusan mereka dalam bertani, Teteh melihatnya ‘oh saya juga harus seperti itu’," ungkap Rina.
Dari Gudang ke Ladang: Membangun Matsubara Farm
Dengan tekad yang kuat, Rina mulai belajar bertani dari nol. Ia belajar tentang berbagai jenis tanaman, cara menanam, merawat, dan memanennya. Ia juga belajar tentang manajemen pertanian, bagaimana mengelola lahan, keuangan, dan sumber daya manusia.
Kini, setelah lebih dari dua dekade berkecimpung di dunia pertanian, Rina telah berhasil mengembangkan Matsubara Farm, sebuah usaha pertanian yang cukup besar di Prefektur Toyama. Ia mengelola lahan seluas 13 hektare, yang sebagian merupakan lahan sewaan dari tetangga. Ia menanam berbagai jenis sayuran, seperti daun bawang (sebagai produk unggulan), lobak, wortel, kentang, dan bayam.
Keberhasilan Rina tidak hanya diukur dari luas lahan yang dikelola atau banyaknya hasil panen. Ia juga berhasil menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Saat ini, ia mempekerjakan 11 orang, termasuk empat karyawan asal Indonesia. Mereka bekerja dengan sistem yang teratur dan profesional, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
Kontribusi Nyata untuk Masyarakat
Lebih dari itu, Matsubara Farm juga telah menjadi mitra strategis pemerintah daerah setempat dalam memasok sayuran untuk program makan siang sekolah, atau Kyushoku. Program ini bertujuan untuk memberikan makanan sehat dan bergizi bagi siswa-siswi di sekolah-sekolah di Prefektur Toyama. Dengan memasok sayuran segar dan berkualitas, Matsubara Farm turut berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak di wilayah tersebut.
Kisah Rina Rokayah adalah kisah inspiratif tentang seorang wanita yang berani keluar dari zona nyaman dan meraih kesuksesan di bidang yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan semangat pantang menyerah, siapapun bisa meraih impiannya, di manapun ia berada. Kisah Rina juga menjadi bukti bahwa pertanian adalah bidang yang penting dan menjanjikan, yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan negara.