Rusia Klaim Gagalkan Serangan Massal Drone Ukraina, Terjadi Setelah Upaya Diplomatik Intensif

Gelombang serangan drone yang dilancarkan Ukraina berhasil digagalkan oleh sistem pertahanan udara Rusia. Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa 159 drone berhasil dicegat dalam kurun waktu 12 jam, tepatnya dari pukul 20:00 waktu Moskow pada Selasa (20/5) hingga pukul 08:00 pada Rabu (21/5).

Menurut pernyataan resmi yang dirilis, sebagian besar drone tersebut menyasar wilayah-wilayah Rusia yang berbatasan langsung dengan Ukraina. Serangan ini terjadi berselang dua hari setelah percakapan telepon yang berlangsung selama dua jam antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, belum membuahkan hasil signifikan dalam upaya mencapai gencatan senjata antara kedua negara yang terlibat konflik.

Presiden Trump, usai berdiskusi dengan Putin pada hari Senin (19/5), mengumumkan bahwa Rusia dan Ukraina akan segera memulai negosiasi menuju gencatan senjata. Namun, tanggapan dari Kremlin mengindikasikan bahwa proses perdamaian diperkirakan tidak akan berjalan dengan cepat. Trump juga belum memberikan indikasi akan bergabung dengan negara-negara Eropa dalam menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia.

Trump mengungkapkan melalui media sosial bahwa ia telah menyampaikan hasil pembicaraannya dengan Putin kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, serta para pemimpin Uni Eropa, termasuk Prancis, Italia, Jerman, dan Finlandia, melalui konferensi grup. Ia menyatakan keyakinannya bahwa intervensinya akan menghasilkan kemajuan dalam perundingan damai. "Rusia dan Ukraina akan segera memulai negosiasi menuju gencatan senjata dan, yang lebih penting, akhir dari perang," tulis Trump.

Putin, setelah pembicaraan dengan Trump, mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan terhadap dialog langsung antara Moskow dan Kyiv. Ia menggambarkan pembicaraan tersebut berada di "jalur yang benar," tetapi menekankan bahwa belum ada terobosan substansial yang dicapai. "Kami sepakat bahwa Rusia akan mengusulkan dan siap bekerja sama dengan pihak Ukraina untuk menyusun memorandum tentang kemungkinan kesepakatan damai di masa depan," ujar Putin kepada media di Sochi.