Aktivitas Ojek Online di Bali Normal Pasca Aksi Protes di Jakarta

Aktivitas Ojek Online di Bali Normal Pasca Aksi Protes di Jakarta

Sehari setelah aksi unjuk rasa pengemudi ojek online (ojol) di Jakarta terkait isu potongan tarif oleh aplikator, aktivitas layanan transportasi daring di Bali terpantau berjalan normal. Pantauan di lapangan menunjukkan tidak ada indikasi gangguan signifikan terhadap operasional ojol, baik roda dua maupun roda empat.

Pada hari Rabu (21/05/2025), awak media mencoba melakukan pemesanan layanan ojek online roda empat di wilayah Denpasar. Proses pemesanan berlangsung lancar, dengan seorang pengemudi menerima order dalam waktu kurang dari satu menit. Pengemudi tiba di lokasi penjemputan dalam waktu tujuh menit, sesuai estimasi yang diberikan aplikasi.

Perjalanan dari Denpasar menuju Batuan, Kabupaten Gianyar, dikenakan tarif Rp 106.500. Rincian biaya menunjukkan komponen tarif terdiri dari biaya perjalanan sebesar Rp 105.500, biaya jasa aplikasi Rp 11.000, dan potongan voucher diskon sebesar Rp 10.000. Transparansi ini memberikan gambaran jelas mengenai struktur tarif yang dikenakan kepada konsumen.

Aksi unjuk rasa di Jakarta dipicu oleh keluhan pengemudi mengenai besaran potongan tarif yang diterapkan oleh perusahaan aplikasi. Meskipun demikian, situasi ini tampaknya tidak berdampak besar pada aktivitas pengemudi ojol di Bali. Saat aksi protes berlangsung pada Selasa (20/05/2025), yang mana dikabarkan akan melakukan off bid, namun pengemudi di Pulau Dewata tetap beroperasi seperti biasa.

Seorang mantan pengemudi ojol, Budiasih, menyampaikan bahwa aksi demonstrasi bukan merupakan budaya yang umum di Bali. Ia menambahkan bahwa jika pun ada aksi turun ke jalan, jumlah pesertanya cenderung sedikit. Sebagian besar pengemudi memilih untuk tetap aktif mencari order secara online.

Para pengemudi di Bali mengakui bahwa mereka juga merasakan dampak dari tingginya potongan tarif aplikasi. Namun, mereka merasa terbantu dengan adanya budaya pemberian tip dari pelanggan. Terutama bagi pengemudi yang beroperasi di kawasan wisata seperti Kuta, Seminyak, dan Canggu, tip dari wisatawan asing memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan mereka. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membedakan kondisi pengemudi ojol di Bali dengan di daerah lain.

Secara keseluruhan, aktivitas ojek online di Bali tetap berjalan normal pasca aksi unjuk rasa di Jakarta. Meskipun isu potongan tarif tetap menjadi perhatian, faktor-faktor lokal seperti budaya pemberian tip dan karakteristik wilayah wisata membantu menjaga stabilitas pendapatan pengemudi.