Halte TransJakarta Petukangan Berganti Nama: D'Masiv Ungkap Kenangan di Balik Pembelian Hak Penamaan

Pergantian nama Halte TransJakarta Petukangan menjadi Halte Petukangan D'Masiv baru-baru ini memunculkan rasa penasaran di kalangan masyarakat. Band D'Masiv akhirnya mengungkapkan alasan sentimental di balik keputusan mereka untuk membeli naming rights atau hak penamaan halte yang terletak di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan tersebut.

Menurut vokalis D'Masiv, Rian Ekky Pradipta, area Petukangan dan sepanjang Jalan Ciledug Raya memiliki makna mendalam bagi perjalanan karir bandnya. Rian mengenang masa-masa awal perjuangan mereka di industri musik, di mana kawasan tersebut menjadi saksi bisu dari berbagai aktivitas band, mulai dari latihan hingga mencari nafkah sebagai musisi jalanan.

"Kita memang berjuang di jalan itu ya. Jadi sepanjang Jalan Ciledug Raya itu memang saksi bisunya D'Masiv lah," ujar Rian dalam sebuah wawancara di Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (20/5). Rian menambahkan, "Kita kan memang ngamen dan latihan di Petukangan, di Studio Blewah."

Lebih lanjut, Rian menjelaskan bahwa lokasi kantor D'Masiv saat ini berada tepat di depan Halte Petukangan TransJakarta. Hal ini membuat mereka semakin merasa terhubung dengan halte tersebut. "Nah, halte TJ itu juga di depannya persis kantor D'Masiv. Jadi kita keluar, langsung ketemu halte. Di depan apartemen gateway itu," imbuhnya.

Rian mengaku masih merasa tak percaya dan kagum dengan pencapaian bandnya hingga bisa memiliki nama di sebuah fasilitas publik seperti halte TransJakarta. Ia tak menyangka, dari masa-masa sulit mereka mengamen dan berlatih, D'Masiv kini bisa memiliki jejak nama di tempat yang dulunya menjadi bagian dari perjuangan mereka.

"Tapi kita masih aneh sampai sekarang, kok bisa nama D'Masiv ada di halte TJ, kita masih merasa awkward setiap kali lihat dari atas gedung. Kita suka amaze aja dengan rahasia Tuhan," ungkapnya.

Sayangnya, Rian enggan mengungkapkan nilai investasi yang dikeluarkan D'Masiv untuk membeli hak penamaan Halte Petukangan. Ia hanya menyampaikan bahwa kontrak kerjasama tersebut berlaku selama dua tahun.

"Biarkan (menjadi rahasia), nggak boleh ngomongin angka. Kontraknya dua tahun," pungkasnya.

Keputusan D'Masiv untuk membeli naming rights Halte Petukangan TransJakarta bukan hanya sekadar investasi bisnis, tetapi juga sebuah bentuk apresiasi dan penghormatan terhadap perjalanan panjang dan penuh perjuangan yang telah mereka lalui di kawasan tersebut. Halte Petukangan D'Masiv kini menjadi simbol dari kerja keras, dedikasi, dan mimpi yang menjadi kenyataan.