Tarif Trans Jateng Direvisi: Umum Naik, Pelajar dan Kelompok Rentan Turun Mulai 15 Mei
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengumumkan penyesuaian tarif untuk layanan transportasi publik Trans Jateng yang akan diberlakukan mulai 15 Mei. Kebijakan ini meliputi kenaikan tarif untuk penumpang umum, namun memberikan keringanan bagi pelajar, lansia, dan kelompok masyarakat tertentu.
Tarif untuk penumpang umum akan mengalami kenaikan sebesar Rp 1.000, dari Rp 4.000 menjadi Rp 5.000. Sementara itu, kabar baiknya adalah tarif khusus bagi pelajar, buruh, veteran, lansia, dan penyandang disabilitas justru diturunkan secara signifikan, dari Rp 2.000 menjadi hanya Rp 1.000.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Arief Djatmiko, menjelaskan bahwa penyesuaian tarif ini merupakan bagian dari strategi subsidi silang yang bertujuan untuk meringankan beban biaya transportasi bagi kelompok masyarakat yang lebih membutuhkan.
"Kebijakan ini merupakan arahan dari Gubernur terkait penyesuaian tarif. Kami menurunkan tarif untuk mahasiswa, pelajar, guru, penyandang disabilitas, veteran, dan lansia melalui mekanisme subsidi silang. Artinya, tarif untuk penumpang umum sedikit dinaikkan," ujar Arief.
Meski ada kenaikan tarif untuk penumpang umum, Arief meyakinkan masyarakat bahwa kualitas layanan Trans Jateng akan tetap terjaga dan layak. Ia juga menambahkan bahwa masyarakat kini dapat menikmati layanan BRT Trans Jateng dengan tarif Rp 79 menggunakan metode pembayaran QRIS. Menurutnya, kenaikan tarif sebesar Rp 1.000 tidak akan terlalu memberatkan penumpang.
"Kami percaya layanan Trans Jateng tetap berkualitas. Kenaikan Rp 1.000 seharusnya tidak menjadi masalah besar," imbuhnya.
Lebih lanjut, Arief menekankan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk terus memberikan pelayanan terbaik, khususnya bagi kelompok masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi. Pelajar dan mahasiswa yang belum memiliki penghasilan cukup menunjukkan kartu pelajar atau kartu mahasiswa untuk menikmati tarif khusus.
"Pemerintah provinsi konsisten memberikan layanan yang lebih baik bagi masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi. Tarif mereka turun menjadi Rp 1.000," tegasnya.
Menanggapi keluhan masyarakat terkait emisi gas buang dari beberapa armada Trans Jateng, Arief meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan armada yang bermasalah. Laporan tersebut akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan dan perbaikan.
"Kami meminta masyarakat untuk segera memberikan informasi terkait armada yang bermasalah, termasuk lokasi dan nomor kendaraan, agar kami dapat segera mengambil tindakan," pungkasnya.
Dengan adanya penyesuaian tarif ini, diharapkan Trans Jateng dapat terus memberikan layanan transportasi publik yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Jawa Tengah.