Halaman Sekolah Terendam Banjir, Siswa SD di Tulungagung Terpaksa Dipulangkan Lebih Awal

Hujan deras yang mengguyur wilayah Tulungagung sejak Selasa malam hingga Rabu dini hari (21/05/2025) menyebabkan Sungai yang berada dekat dengan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Ngentrong meluap, dampaknya halaman sekolah tersebut terendam air. Kondisi ini memaksa pihak sekolah untuk memulangkan siswa lebih cepat demi keselamatan dan kenyamanan proses belajar mengajar.

Luapan air dari sungai yang melintas di belakang sekolah tidak hanya menggenangi halaman SDN 2 Ngentrong, tetapi juga merambah ke permukiman warga sekitar dan Kantor Desa Ngentrong yang berlokasi berdekatan. Meskipun sekolah telah dilengkapi dengan pagar tembok yang dibangun pasca banjir besar tahun 2020, air tetap dapat masuk ke lingkungan sekolah melalui celah-celah kecil yang ada di area persawahan belakang sekolah, seperti lubang kepiting yang tidak terdeteksi. Ketinggian air mencapai sekitar 30 cm dan hampir memasuki ruang kelas. Kondisi ini membuat akses menuju ruang kelas menjadi sulit dan tidak memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar yang efektif.

Salah seorang guru SDN 2 Ngentrong, Lutfathul Aisyaroh, mengungkapkan bahwa pihak sekolah sempat mencoba memulai kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Namun, karena situasi yang tidak memungkinkan, keputusan untuk memulangkan siswa lebih awal menjadi pilihan terbaik. Pihak sekolah berharap agar air segera surut sehingga kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan normal secepatnya.

Upaya untuk mengeringkan genangan air telah dilakukan dengan memanfaatkan saluran pembuangan air yang mengarah ke parit di depan sekolah. Namun, proses pengeringan ini tidak berjalan optimal karena rembesan air dari arah belakang sekolah masih terus terjadi.

Menurut keterangan guru, kejadian serupa juga terjadi pada hari Senin (19/5/2025) dan Selasa (20/5/2025). Namun, saat itu ketinggian air tidak terlalu signifikan sehingga siswa masih dapat masuk ke kelas dengan melewati genangan air. Berbeda dengan hari ini, ketinggian air lebih tinggi dan menghalangi akses masuk ke ruang kelas.

Banjir yang melanda SDN 2 Ngentrong ini mengingatkan pada kejadian serupa yang pernah terjadi pada tahun 2020 lalu. Saat itu, banjir yang lebih besar bahkan sampai merendam seluruh ruangan sekolah. Pasca kejadian tersebut, SDN 2 Ngentrong mendapatkan bantuan berupa pembangunan pagar tembok di sekeliling sekolah. Pagar tembok ini terbukti cukup efektif dalam menahan luapan air dan mengurangi dampak banjir, meskipun belum sepenuhnya dapat mencegah air masuk ke lingkungan sekolah.

Berikut poin-poin penting dalam berita ini:

  • Banjir akibat luapan sungai: Hujan deras menyebabkan sungai di dekat SDN 2 Ngentrong meluap dan menggenangi halaman sekolah.
  • Siswa dipulangkan lebih awal: Kondisi banjir memaksa pihak sekolah untuk memulangkan siswa lebih cepat.
  • Pagar tembok tidak sepenuhnya efektif: Meskipun sudah ada pagar tembok, air tetap bisa masuk ke lingkungan sekolah melalui celah-celah di area persawahan.
  • Harapan agar air segera surut: Pihak sekolah berharap agar air segera surut sehingga kegiatan belajar mengajar dapat kembali normal.
  • Sejarah banjir di sekolah: SDN 2 Ngentrong pernah mengalami banjir yang lebih besar pada tahun 2020.