Penurunan Produksi Minyak Nasional Jadi Sorotan, Pemerintah Targetkan Peningkatan Lifting
Pemerintah Indonesia tengah berupaya keras untuk meningkatkan produksi minyak dalam negeri (lifting) guna mengurangi ketergantungan pada impor. Hal ini menjadi perhatian utama setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan laporan kepada Presiden terkait kondisi terkini sektor migas nasional.
Data menunjukkan adanya penurunan signifikan pada angka lifting minyak Indonesia. Pada tahun lalu, produksi hanya mencapai sekitar 580 ribu barel per hari. Angka ini jauh berbeda dibandingkan dengan era 1990-an, di mana produksi minyak Indonesia mampu mencapai 1,5 hingga 1,6 juta barel per hari.
-
Implikasi Penurunan Lifting
Penurunan lifting minyak berdampak signifikan terhadap neraca perdagangan dan ekonomi nasional. Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri yang mencapai sekitar 1,6 juta barel per hari, Indonesia harus mengimpor minyak dalam jumlah besar. Biaya impor minyak dan gas mencapai US$ 35 miliar hingga US$ 40 miliar per tahun.
-
Strategi Peningkatan Lifting
Kementerian ESDM telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan kembali lifting minyak nasional. Target yang ditetapkan adalah mencapai 1 juta barel per hari pada tahun 2029. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah mengoptimalkan potensi dari 128 cekungan migas yang ada di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 68 cekungan belum dieksplorasi secara maksimal.
-
Potensi Cekungan Migas
Pemerintah meyakini bahwa dengan mengoptimalkan potensi cekungan migas yang belum tersentuh, Indonesia dapat meningkatkan produksi minyak secara signifikan. Hal ini akan mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan ketahanan energi nasional.
Peningkatan lifting minyak diharapkan dapat mencapai 900.000 hingga 1 juta barel per hari pada tahun 2029 dan 2030. Untuk mencapai target ini, pemerintah akan mendorong investasi dan pengembangan teknologi di sektor migas.
Upaya peningkatan lifting minyak menjadi prioritas pemerintah dalam rangka mewujudkan kemandirian energi dan mengurangi beban impor. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada, Indonesia diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan meningkatkan daya saing ekonomi.