Herlinda: Jaksa Berdedikasi Raih Penghargaan Adhyaksa Berkat Ketulusan dan Pengabdian
Menjelang perhelatan Adhyaksa Awards 2025, sorotan kembali tertuju pada kisah inspiratif para penerima penghargaan di tahun sebelumnya. Salah satunya adalah Herlinda, seorang jaksa yang dianugerahi penghargaan Jaksa Penegak Keadilan Restoratif 2024. Sosoknya dikenal luas atas ketulusan dan pengabdiannya yang tanpa pamrih dalam menegakkan hukum di tengah masyarakat.
Bagi Herlinda, penghargaan ini adalah sebuah kejutan yang tak terduga. Ia tak pernah membayangkan namanya akan disebut di panggung nasional, bersanding dengan ratusan kandidat jaksa lainnya. Namun, kerja kerasnya selama ini akhirnya membuahkan hasil. Ia terpilih sebagai salah satu dari tiga besar kandidat, hingga akhirnya diumumkan sebagai pemenang Adhyaksa Awards 2024.
"Awalnya saya kira ini hanya lelucon. Saya baru benar-benar percaya ketika tim dari media datang menemui saya," ungkap Herlinda, mengenang momen saat ia pertama kali mengetahui kabar gembira tersebut.
Sejak awal kariernya, Herlinda telah menunjukkan komitmennya terhadap pendekatan keadilan restoratif, terutama di wilayah pedesaan. Ia terjun langsung ke masyarakat, mendengarkan keluh kesah mereka, dan berusaha mencari solusi yang adil dan bijaksana. Hebatnya, semua ini ia lakukan tanpa dukungan anggaran resmi. Ia menggunakan mobil pribadinya, menanggung sendiri biaya operasional, dan tak pernah sekalipun meminta imbalan dari masyarakat yang ia bantu.
"Saya selalu mengatakan kepada mereka, jika membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk menghubungi saya. Tidak perlu memikirkan biaya transportasi. Saya akan datang dan membantu sebisa saya," tuturnya.
Dedikasi Herlinda ini sempat menimbulkan tanda tanya di kalangan rekan-rekannya. Banyak yang merasa heran mengapa ia rela bersusah payah tanpa mendapatkan imbalan yang sepadan. Namun, Herlinda tidak pernah ambil pusing dengan komentar-komentar tersebut. Baginya, semua yang ia lakukan adalah bagian dari pengabdiannya kepada masyarakat dan negara.
"Teman-teman sering bertanya mengapa saya mau repot-repot, padahal tidak ada anggaran dan tidak dibayar. Tapi saya percaya, jika kita bekerja dengan tulus, hasilnya pasti akan terlihat suatu saat nanti," jelasnya.
Penghargaan yang diraih Herlinda menjadi bukti nyata dari dedikasi dan kerja keras yang selama ini ia lakukan. Malam penganugerahan di Jakarta menjadi momen yang sangat emosional baginya. Terlebih lagi, ia menghadiri acara tersebut dalam kondisi kesehatan yang kurang prima.
"Saya sebenarnya sedang tidak enak badan malam itu. Kalau tahu akan menang, saya pasti akan berdandan lebih baik, karena wajah saya terlihat sangat pucat," ujarnya sambil tertawa.
Kondisi kesehatannya yang kurang baik tidak menghalanginya untuk menerima penghargaan tersebut. Ia bahkan sempat mengalami kram perut selama penerbangan menuju Jakarta, hingga harus menggunakan kursi roda saat tiba di bandara. Meski demikian, semangatnya untuk menerima penghargaan atas kerja kerasnya tetap membara.
"Saya dijemput agak terlambat karena kondisi saya benar-benar sedang tidak fit," kenangnya.
Ia juga tidak menyangka akan keluar sebagai pemenang utama dari ratusan peserta lainnya. Baginya, masuk dalam tiga besar nominasi saja sudah merupakan sebuah kebanggaan yang luar biasa. Namun, takdir berkata lain. Ia berhasil meraih penghargaan tertinggi, sebuah pencapaian yang benar-benar di luar ekspektasinya.
"Masuk tiga besar saja saya sudah sangat bersyukur, apalagi sampai menang. Saya benar-benar tidak percaya," katanya dengan nada haru.
Sejak memenangkan penghargaan tersebut, nama Herlinda semakin dikenal luas. Videonya diputar di berbagai videotron di wilayah kabupaten, dan wajahnya terpampang di layar-layar promosi kejaksaan di wilayah kerjanya. Pengakuan ini tentu saja membuatnya merasa terharu dan bangga.
"Saya tidak tahu menahu tentang hal itu. Tapi ternyata, setelah kembali dari Jakarta, wajah saya ada di mana-mana. Jika ada undangan, saya selalu disebut sebagai pemenang Adhyaksa Awards. Ini benar-benar luar biasa," ucapnya.
Meski popularitasnya meningkat, Herlinda tetap menjalankan tugasnya seperti biasa. Ia terus berdedikasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dengan pengalamannya ini, ia berpesan bahwa mengabdi dengan sepenuh hati akan selalu menemukan jalannya untuk dihargai, bahkan tanpa perlu diminta.
"Inovasi itu tidak harus selalu menggunakan teknologi informasi. Tapi, lakukanlah dengan hati. Lakukan hal-hal sederhana, namun bermakna," pungkasnya.
Adhyaksa Awards kini kembali hadir dengan penambahan dua nominasi baru. Para jaksa yang terpilih nantinya tidak hanya dinilai berdasarkan prestasi administratif semata, tetapi juga berdasarkan dedikasi, dampak sosial, dan keteladanan mereka sebagai penegak hukum. Masyarakat pun dapat memberikan penilaian dan masukan kepada panitia mengenai jaksa-jaksa yang dianggap layak untuk menerima Adhyaksa Award 2025. Panitia berharap masyarakat memberikan informasi yang akurat, lengkap, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Masyarakat yang ingin berpartisipasi dapat mengisi formulir yang telah disediakan oleh panitia.