Pesona Pengantin Berhijab Etnis Hui Gemparkan Jagat Maya: Bukan AI, Kecantikan Alami!
Sebuah pernikahan di provinsi Gansu, China, menjadi viral di media sosial bukan karena kemewahan, melainkan karena paras memukau sang pengantin wanita. Kecantikannya yang begitu memesona menuai atensi warganet, tak sedikit yang meragukan keasliannya dan menduga bahwa wajah rupawan tersebut adalah hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI).
Video pernikahan yang diunggah oleh fotografer pernikahan di platform Weibo ini memperlihatkan sang pengantin wanita dalam balutan hijab putih yang anggun. Busana tersebut mencerminkan identitasnya sebagai anggota etnis Hui, kelompok minoritas Muslim di China yang dikenal dengan tradisi dan kesederhanaannya. Penampilannya yang menawan dengan hijab memicu berbagai komentar dari warganet.
Banyak yang terpukau dengan kecantikannya yang dianggap bak boneka, bahkan ada yang menyebutnya mirip aktris terkenal China, Fan Bingbing. Namun, sebagian warganet justru skeptis dan menduga bahwa kecantikannya adalah hasil operasi plastik. Menanggapi beragam komentar tersebut, sang fotografer angkat bicara dan memastikan bahwa pengantin wanita tersebut adalah sosok nyata berusia 25 tahun, bukan hasil rekayasa AI.
Fotografer tersebut juga menambahkan bahwa sang pengantin tidak pernah melakukan prosedur kosmetik apapun. Kecantikan alami tersebut merupakan warisan dari keluarganya. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa sehari-hari pengantin wanita tersebut jarang menggunakan make-up karena lebih percaya pada kecantikan dari dalam hati.
Walaupun identitasnya dirahasiakan, fenomena ini menambah daftar panjang wanita etnis Hui yang viral karena paras menawan dan pesona alami mereka. Hal ini sekaligus membuka mata banyak orang terhadap keberagaman etnis di China, di mana banyak warganet yang baru mengetahui tentang tradisi dan busana khas etnis Hui melalui video-video viral seperti ini.
Etnis Hui, dengan populasi sekitar 11,4 juta jiwa berdasarkan sensus tahun 2020, merupakan kelompok etnis terbesar keempat di China. Mereka tersebar di berbagai wilayah, terutama di bagian barat laut dan tengah China. Etnis ini juga memiliki wilayah otonomi sendiri bernama Ningxia Hui Autonomous Region. Istilah "Hui" sendiri dipercaya berasal dari kata "Huihui", sebutan bagi orang Uygur yang tinggal di China bagian barat pada masa Dinasti Song Utara (960-1127). Kehadiran mereka menjadi warna tersendiri dalam mozaik budaya Tiongkok.