Antisipasi Pemalakan Turis, Pemprov NTT Gagas Pembentukan Kelompok Sadar Wisata di Desa-Desa Wisata
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengambil langkah proaktif dalam menanggapi insiden pemalakan yang dialami seorang YouTuber di Kampung Adat Ratenggaro, Sumba Barat Daya. Sebagai respons, Pemprov NTT berencana untuk membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di setiap desa wisata di seluruh wilayahnya.
Kepala Dinas Pariwisata NTT, Noldy Hosea Pellokila, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena. Pembentukan Pokdarwis bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi pariwisata daerah serta menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi para wisatawan.
"Terkait insiden di Ratenggaro, kami sedang menyiapkan surat dari gubernur kepada bupati Sumba Barat Daya untuk segera mengambil langkah-langkah antisipasi dan penanganan guna menjaga kenyamanan wisatawan," ujar Noldy.
Noldy menjelaskan bahwa Pemprov NTT memberikan perhatian serius terhadap kasus pemalakan di Kampung Adat Ratenggaro. Ia menekankan bahwa NTT memiliki banyak potensi wisata yang belum sepenuhnya dikembangkan menjadi desa wisata. Oleh karena itu, pembentukan Pokdarwis menjadi penting untuk pengelolaan pariwisata yang terstruktur dan berkelanjutan.
Dengan adanya Pokdarwis, diharapkan potensi kejadian serupa dapat diminimalkan. Segala aktivitas yang berkaitan dengan pariwisata di desa tersebut akan dikelola secara langsung oleh Pokdarwis, mulai dari penataan parkir hingga pengelolaan retribusi. Hal ini akan melibatkan masyarakat secara langsung dan memberikan manfaat ekonomi bagi mereka.
"Pokdarwis akan menjadi garda terdepan dalam mengelola pariwisata di desa wisata. Mereka akan bertugas untuk mengantisipasi praktik pungutan liar yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku," imbuh Noldy.
Sebelumnya, seorang YouTuber dengan akun Jajago Keliling Indonesia mengalami pengalaman tidak menyenangkan saat berkunjung ke Kampung Adat Ratenggaro. Pasangan suami istri yang merupakan pemilik akun tersebut mengaku dipalak oleh warga setempat dengan alasan membeli buku dan rokok. Insiden ini kemudian viral di media sosial dan memicu reaksi dari berbagai pihak.
Berikut adalah beberapa tugas dan fungsi dari Pokdarwis:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi pariwisata desa.
- Mengelola dan mengembangkan daya tarik wisata desa.
- Menyediakan informasi dan layanan bagi wisatawan.
- Menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan.
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata.
- Mengelola pendapatan dari kegiatan pariwisata secara transparan dan akuntabel.
Dengan pembentukan Pokdarwis, Pemprov NTT berharap dapat menciptakan iklim pariwisata yang kondusif dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan menarik lebih banyak wisatawan untuk datang ke NTT.