Danantara Jajaki Kemitraan Investasi Global: China, Jepang, dan Malaysia Jadi Incaran
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) tengah memperluas cakupan investasinya melalui penjajakan kerja sama joint fund dengan sejumlah negara. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas pendanaan dan memperluas portofolio investasi Danantara di berbagai sektor strategis.
CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa dalam beberapa minggu mendatang, pihaknya akan menandatangani perjanjian kerja sama dengan beberapa negara, termasuk Jepang, China, dan Malaysia. Pernyataan ini disampaikan di sela-sela acara Asian Insight Conference yang berlangsung pada hari Rabu, 21 Mei 2025.
Rosan menambahkan bahwa selain ketiga negara tersebut, ada beberapa negara lain yang masih dalam tahap diskusi awal untuk potensi kerja sama serupa. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Investasi dan Hilirisasi, memberikan keleluasaan kepada Danantara untuk berinvestasi di berbagai negara tanpa batasan geografis.
Inisiatif ini sejalan dengan proyeksi Presiden Prabowo yang memperkirakan bahwa aset Danantara akan mencapai 1 triliun dollar AS. Guna mencapai target tersebut, Danantara aktif mencari peluang investasi dan kemitraan strategis dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri.
Sebelumnya, Danantara telah menjalin kerja sama joint venture dengan Qatar Investment Authority (QIA) senilai 4 miliar dollar AS. Kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Prabowo ke Qatar pada 13 April 2025. Dana dari kemitraan ini akan dikelola bersama oleh Danantara dan QIA dalam kerangka kemitraan strategis.
Fokus investasi dari kerja sama dengan QIA akan diarahkan pada sektor-sektor strategis seperti:
- Hilirisasi
- Kesehatan
- Energi Terbarukan
- Teknologi
- Sektor lain yang dianggap relevan oleh pengelola dana
Dengan menggandeng berbagai investor global, Danantara berupaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia dan meningkatkan daya saing negara di kancah internasional. Kemitraan investasi ini diharapkan dapat menarik modal asing, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong transfer teknologi ke Indonesia.