Transformasi Posko Ormas di Mampang: Dari Simbol Identitas Jadi Garda Depan Anti-Tawuran Bercorak Merah Putih
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, menyaksikan transformasi signifikan pada salah satu posko organisasi kemasyarakatan (ormas) di wilayahnya. Sebelumnya identik dengan simbol-simbol ormas, posko yang berlokasi di RW 05 Jalan Poncol, Kelurahan Kuningan Barat, kini hadir dengan wajah baru: posko anti-tawuran bercat Merah Putih.
Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi antara Polsek Mampang Prapatan, Pemerintah Kota Jakarta Selatan, dan Koramil setempat. Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol Wahid Key, menjelaskan bahwa penertiban dan perubahan fungsi posko ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi masyarakat. Proses penertiban, yang dipimpin langsung oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal pada Senin (19/5), tidak hanya melibatkan penghapusan atribut ormas, tetapi juga penindakan terhadap individu yang terindikasi melakukan praktik premanisme.
“Beberapa orang yang terindikasi melakukan tindakan melawan hukum telah diamankan, dan pos-pos ormas yang tidak sesuai dengan ketentuan telah ditertibkan oleh tim gabungan dari Pemkot Jakarta Selatan,” ujar Kompol Wahid Key.
Lebih lanjut, Kompol Wahid Key menambahkan bahwa posko yang telah dialihfungsikan ini akan menjadi posko terpadu anti-tawuran. Pengawasan dan pengelolaan posko akan melibatkan tiga pilar utama: kepolisian, unsur pemerintah daerah, dan partisipasi aktif dari warga masyarakat. Kehadiran posko ini diharapkan dapat meminimalisir potensi terjadinya tawuran di kawasan Jalan Poncol, Kuningan Barat, Mampang Prapatan.
Apresiasi terhadap inisiatif ini datang dari berbagai pihak, termasuk pengurus RW dan warga setempat. Mereka menyampaikan rasa terima kasih kepada aparat kepolisian, pemerintah kecamatan, dan Koramil atas langkah konkret yang telah diambil. Warga merasa lebih aman dan terlindungi dengan adanya posko anti-tawuran ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Kapolres, jajaran Polsek Mampang, Bapak Camat, dan Danramil. Posko ini akan kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk memantau dan mencegah potensi kerawanan di lingkungan kami,” ungkap salah seorang warga.
Transformasi posko ormas menjadi posko anti-tawuran ini merupakan contoh nyata sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi model bagi wilayah lain di Jakarta Selatan dan sekitarnya.