Solo Pertimbangkan Pembinaan Militer bagi Pelanggar Ketertiban Umum Dewasa
Pemerintah Kota Solo tengah menjajaki kemungkinan mengirimkan individu dewasa yang melanggar ketertiban dan ketentraman umum (Trantibum), seperti pelaku vandalisme, ke barak militer untuk mendapatkan pembinaan. Wali Kota Solo, Respati Ardi, menyampaikan rencana ini sebagai upaya memberikan efek jera kepada para pelanggar agar tidak mengulangi perbuatannya.
"Kemarin ada yang tertangkap karena melakukan vandalisme. Mereka mencoret-coret tembok aset kota dan fasilitas umum. Sudah ditertibkan oleh Satpol PP," ujar Respati di Balai Kota Solo, Rabu (21/5/2025).
Respati menjelaskan bahwa program pembinaan militer ini akan difokuskan pada pelanggar Trantibum yang telah berusia di atas 18 tahun. Mereka akan mendapatkan pelatihan dan pembinaan di lingkungan militer dengan harapan dapat mengubah perilaku dan menaati peraturan yang berlaku.
Kepala Satpol PP Solo, Didik Anggono, mengonfirmasi penangkapan tiga pelaku vandalisme di kawasan Jalan Slamet Riyadi. Ketiga pelaku tersebut diketahui bukan merupakan warga Solo, melainkan berasal dari Gresik dan Jakarta.
"Mereka kita berikan sanksi sosial dengan mengembalikan warna asli objek yang mereka coret-coret," kata Didik.
Didik menambahkan bahwa pelaku vandalisme yang tertangkap selama ini umumnya merupakan pelaku baru dan berasal dari luar kota. Satpol PP terus meningkatkan patroli dan pengawasan untuk mencegah terjadinya pelanggaran Trantibum di wilayah Solo.
Adapun poin-poin penting dalam penanganan pelanggaran Trantibum di Solo adalah sebagai berikut:
- Fokus pada Pelanggar Dewasa: Pembinaan militer ditujukan khusus bagi pelanggar yang telah berusia di atas 18 tahun.
- Efek Jera: Tujuan utama adalah memberikan efek jera agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya.
- Sanksi Sosial: Pelaku vandalisme diberikan sanksi sosial berupa mengembalikan kondisi objek yang dirusak.
- Pengawasan Intensif: Satpol PP meningkatkan patroli dan pengawasan untuk mencegah pelanggaran Trantibum.