Operasional Smelter Freeport di Gresik Dipercepat, Target Juni 2025
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengumumkan percepatan operasional smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Semula ditargetkan beroperasi pada September, kini smelter tersebut diharapkan sudah dapat menerima konsentrat tembaga mulai Juni 2025.
Pengumuman ini disampaikan Bahlil di sela-sela acara Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention dan Exhibition (Convex) 2025 yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang. Menurut Bahlil, percepatan ini dimungkinkan karena perbaikan pabrik asam sulfat yang menjadi bagian integral dari kompleks smelter telah rampung lebih cepat dari perkiraan.
"Kemarin mereka melaporkan kepada saya bahwa smelter mereka yang tadinya selesai di bulan September, itu bulan ini sudah selesai," ujar Bahlil.
Saat ini, smelter sedang memasuki tahap krusial yaitu pemanasan tungku. Proses ini membutuhkan waktu antara dua hingga tiga minggu sebelum smelter dapat beroperasi penuh.
"Juni itu sudah mulai. Sekarang sudah mulai pemanasan. Tapi tungkunya itu kan butuh 2 sampai 3 minggu," jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah telah memberikan lampu hijau kepada PTFI untuk melanjutkan ekspor konsentrat tembaga. Keputusan ini tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM No 6 Tahun 2025. Permen ini diterbitkan setelah melalui rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Permennya sudah saya terbitkan berdasarkan hasil keputusan rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Bapak Presiden," tegas Bahlil.
Izin ekspor konsentrat ini diberikan selama enam bulan, dengan evaluasi berkala setiap tiga bulan untuk memantau perkembangan perbaikan pabrik asam sulfat. Volume konsentrat tembaga yang diizinkan untuk diekspor diperkirakan mencapai lebih dari satu juta ton.
Berikut point point penting dalam berita ini :
- Percepatan Operasional: Smelter Freeport di Gresik ditargetkan beroperasi Juni 2025, lebih cepat dari rencana awal September.
- Penyebab Percepatan: Rampungnya perbaikan pabrik asam sulfat menjadi faktor utama percepatan.
- Tahap Pemanasan Tungku: Smelter memasuki tahap pemanasan tungku yang memakan waktu 2-3 minggu.
- Izin Ekspor: Pemerintah memberikan izin ekspor konsentrat tembaga selama 6 bulan dengan evaluasi berkala.
- Volume Ekspor: Volume konsentrat tembaga yang diekspor diperkirakan lebih dari 1 juta ton.