Banjir Grobogan: Ratusan Warga Mengungsi, Bantuan Mengalir

Bencana banjir melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, memaksa ratusan warga untuk mengungsi. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat (16/05/2025) malam menyebabkan sungai meluap dan tanggul jebol, memicu banjir yang merendam sejumlah kecamatan.

  • Kondisi Pengungsian Saat ini, tercatat 274 jiwa mengungsi, didominasi oleh kelompok rentan seperti lansia, ibu-ibu, dan anak-anak. Mereka tersebar di beberapa titik pengungsian yang disediakan oleh pemerintah daerah dan relawan. Kondisi di pengungsian terus dipantau untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi. Layanan kesehatan juga disediakan untuk memantau kondisi kesehatan para pengungsi.

  • Wilayah Terdampak Banjir meluas di beberapa kecamatan, termasuk:

    • Tegowanu (Desa Sukorejo, Tanggirejo, Medani)
    • Tanggungharjo (Desa Sugihmanik)
    • Gubug (Desa Penadaran)
    • Godong (Desa Tungu, Latak, Manggarmas, Harjowinangun)
    • Karangrayung (Desa Termas, Putatnganten, Temurejo)
    • Kedungjati (Desa Padas)
    • Kradenan (Desa Kuwu)

    Ketinggian air bervariasi di setiap wilayah, dengan beberapa rumah terendam hingga mencapai dada orang dewasa. Warga dievakuasi menggunakan perahu karet oleh tim SAR gabungan.

  • Bantuan yang Disalurkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bergerak cepat memberikan bantuan kepada para korban banjir. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, terjun langsung ke lokasi pengungsian di Desa Tanggirejo untuk berdialog dengan para pengungsi dan memastikan penanganan berjalan dengan baik. Bantuan senilai Rp 253.460.208 disalurkan, meliputi:

    • Logistik
    • Sembako
    • Beras (1 ton)
    • Obat-obatan
    • Mainan anak-anak

    Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para pengungsi selama berada di pengungsian.

  • Respon Pemerintah Daerah Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan normalisasi Sungai Tuntang. Normalisasi sungai diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di wilayah tersebut.

    Pemerintah daerah juga terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota hingga tingkat desa untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana. Sosialisasi dan pelatihan penanggulangan bencana terus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.

    Meskipun demikian, warga tetap berharap agar banjir segera surut dan mereka dapat kembali ke rumah masing-masing untuk memulai kembali kehidupan mereka.