Ancaman Serangan Siber Hantui Industri Perbankan, Keamanan Digital Jadi Prioritas Utama

Ancaman Serangan Siber Hantui Industri Perbankan, Keamanan Digital Jadi Prioritas Utama

Ketua Eksekutif HSBC Inggris, Ian Stuart, mengungkapkan kekhawatirannya yang mendalam mengenai ancaman serangan siber yang terus menghantui sektor perbankan. Dalam pernyataannya di hadapan Komite Keuangan DPR Inggris, Stuart mengakui bahwa isu keamanan siber menjadi perhatian utama yang membuatnya sulit tidur. Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya insiden gangguan sistem dan serangan siber yang menargetkan lembaga keuangan dan sektor ritel.

Stuart menekankan bahwa penambalan celah keamanan pada sistem teknologi informasi merupakan tantangan besar bagi seluruh industri perbankan. Ia mengungkapkan bahwa HSBC telah menginvestasikan ratusan juta pound untuk memperkuat sistem keamanan mereka. Investasi ini mencerminkan kesadaran akan kompleksitas dan frekuensi serangan siber yang semakin meningkat. Stuart menjelaskan bahwa HSBC memproses ribuan transaksi per detik dan melakukan ribuan pembaruan sistem setiap minggunya, sehingga keamanan sistem menjadi prioritas yang mutlak.

Rentannya Infrastruktur Teknologi Perbankan

Data terbaru menunjukkan betapa rentannya infrastruktur teknologi perbankan. Dalam dua tahun terakhir, sembilan bank besar dan lembaga keuangan di Inggris mengalami total ratusan jam gangguan sistem. Insiden ini menyoroti perlunya peningkatan investasi dan perhatian terhadap keamanan siber.

Serangan siber juga meluas ke sektor ritel, dengan peretas menargetkan jaringan ritel besar. Serangan ini menyebabkan gangguan operasional yang signifikan dan merugikan pelanggan. Meluasnya serangan siber ke berbagai sektor menunjukkan bahwa ancaman ini tidak hanya terbatas pada industri perbankan, tetapi juga dapat menyerang industri lainnya.

Investasi Besar-besaran untuk Keamanan Siber

Stuart menjelaskan bahwa HSBC telah mengalokasikan dana yang sangat besar untuk meningkatkan keamanan sistem mereka. Ia menekankan bahwa seluruh bank perlu berinvestasi secara signifikan dalam pertahanan siber. Investasi ini mencakup pengembangan sistem deteksi ancaman yang lebih canggih, pelatihan karyawan tentang praktik keamanan siber, dan penerapan protokol keamanan yang ketat.

Menurut Stuart, mekanisme pertahanan yang efektif sangat penting untuk melindungi data pelanggan dan menjaga kepercayaan terhadap sistem keuangan. Ia menekankan bahwa pelanggaran data tidak hanya berdampak pada akun pribadi, tetapi juga dapat merusak reputasi bank dan kepercayaan publik terhadap pasar keuangan secara keseluruhan.

Gangguan Sistem dan Dampaknya

Selain HSBC, bank besar lainnya seperti Barclays, Lloyds, Nationwide, Santander, NatWest, Danske Bank, Bank of Ireland, dan Allied Irish Bank juga memberikan kesaksian kepada parlemen mengenai tantangan keamanan siber yang mereka hadapi.

Antara Januari 2023 hingga Februari 2024, sejumlah bank mengalami gangguan teknologi yang signifikan. Salah satu kasus yang paling menonjol adalah gangguan sistem yang terjadi pada Barclays tepat pada hari gajian banyak orang. Gangguan ini menyebabkan perbankan daring lumpuh selama beberapa hari dan menyebabkan sejumlah nasabah gagal menyelesaikan transaksi penting. Insiden ini menyoroti dampak serius yang dapat ditimbulkan oleh gangguan sistem terhadap pelanggan dan perekonomian.

CEO Barclays Inggris, Vim Maru, menyampaikan permintaan maaf atas gangguan tersebut. Ia menegaskan bahwa tidak ada indikasi bahwa insiden tersebut disebabkan oleh serangan siber atau aktivitas kriminal. Namun, insiden tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang keandalan infrastruktur teknologi perbankan.

Perlunya Kewaspadaan dan Investasi Berkelanjutan

Ancaman serangan siber terhadap sektor perbankan dan industri lainnya semakin nyata dan kompleks. Oleh karena itu, lembaga keuangan dan bisnis perlu meningkatkan kewaspadaan dan berinvestasi secara berkelanjutan dalam keamanan siber. Hal ini mencakup pengembangan sistem pertahanan yang kuat, pelatihan karyawan tentang praktik keamanan siber, dan penerapan protokol keamanan yang ketat. Dengan mengambil langkah-langkah proaktif, lembaga keuangan dan bisnis dapat melindungi diri dari ancaman serangan siber dan menjaga kepercayaan pelanggan.

Daftar tantangan yang dihadapi sektor perbankan:

  • Ancaman gangguan sistem
  • Serangan siber