Banjir Grobogan Jadi Perhatian, Pemprov Jateng Fokus Penanganan Hulu-Hilir
Banjir kembali melanda Desa Tanggirejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menjadi sorotan serius Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Intensitas banjir yang tinggi dalam setahun terakhir, dengan kejadian berulang hingga tiga kali, mendorong Pemprov untuk mengambil langkah-langkah penanganan yang komprehensif. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menegaskan komitmen pemerintah untuk melakukan normalisasi sungai dan penanganan terpadu dari hulu hingga hilir.
Dalam kunjungan lapangannya ke Desa Tanggirejo pada Rabu (21/5/2025), Taj Yasin menekankan perlunya percepatan penanganan kerusakan lingkungan di bagian hulu sungai. Ia menyoroti bahwa waktu tempuh air dari hulu ke desa yang hanya dua jam saat hujan deras, padahal seharusnya tujuh jam, mengindikasikan adanya kerusakan signifikan di wilayah hulu. Oleh karena itu, penanganan kerusakan lingkungan di hulu menjadi prioritas utama.
Beberapa langkah konkret yang akan diambil antara lain:
- Penguatan tanggul: Perbaikan dan penguatan tanggul-tanggul kritis yang rawan jebol, terutama di sekitar lokasi pengungsian.
- Normalisasi sungai: Pembersihan dan pendalaman sungai untuk meningkatkan kapasitas tampung air dan memperlancar aliran.
- Reboisasi: Penanaman kembali pohon-pohon besar di wilayah hulu untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi erosi.
- Pengawasan bantaran sungai: Melarang pemanfaatan bantaran sungai sebagai lahan pertanian, karena dapat memperparah kondisi banjir akibat sampah dan material hanyut.
- Pemasangan EWS: Pemasangan sistem peringatan dini (Early Warning System) untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat akan potensi banjir.
Sebagai respons cepat terhadap banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah telah menyiagakan empat pompa air di lokasi banjir. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat penyurutan air dan memungkinkan warga segera kembali ke rumah masing-masing. Pemprov juga berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk membantu Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dalam memetakan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang perlu segera dinormalisasi. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menekankan pentingnya gotong royong antara berbagai pihak untuk mempercepat penanganan banjir di Grobogan.