Perusahaan Energi Surya Berpacu dalam Pengembangan Sel Tandem: Era Baru Efisiensi?
Persaingan Sengit dalam Pengembangan Teknologi Sel Surya Tandem
Beberapa perusahaan terkemuka di industri tenaga surya, termasuk Hanwha Qcells, Trinasolar, dan LONGi, menunjukkan inovasi yang menjanjikan dalam teknologi sel surya tandem. Teknologi ini menjadi fokus utama karena potensi revolusionernya dalam meningkatkan efisiensi panel surya.
Sel surya tandem adalah perangkat inovatif yang menggabungkan dua atau lebih material semikonduktor yang berbeda untuk menyerap spektrum cahaya matahari yang lebih luas. Pendekatan ini memungkinkan sel surya untuk melampaui batas efisiensi teoretis yang membatasi sel surya material tunggal, yang biasanya hanya mampu mengkonversi sekitar 30% energi matahari menjadi listrik. Dengan sel tandem, terbuka peluang untuk menciptakan panel surya dengan efisiensi yang jauh lebih tinggi.
Salah satu kombinasi material yang menjanjikan adalah penggabungan teknologi fotovoltaik silikon konvensional dengan perovskite. Perovskite menawarkan keunggulan biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan silikon, yang saat ini mendominasi pasar panel surya. Namun, material ini memiliki tantangan tersendiri, yaitu stabilitas kimia yang kurang baik. Ketidakstabilan ini menjadi penghalang utama dalam produksi sel surya perovskite skala besar yang konsisten dan efisien, serta menimbulkan kekhawatiran tentang umur panjang dan kinerja produk dalam kondisi operasional nyata.
Terobosan dan Tantangan dalam Komersialisasi
Hanwha Qcells mengklaim telah mengatasi masalah stabilitas dengan mengembangkan sel surya tandem yang sangat stabil. Sel ini telah berhasil melewati serangkaian uji tekanan yang ketat sesuai dengan standar internasional dari International Electrotechnical Commission (IEC) dan Underwriters Laboratories (UL). Keberhasilan ini menandai langkah penting menuju komersialisasi sel surya berbasis perovskite yang lebih efisien. Validasi independen dari lembaga terkemuka TÜV Rheinland semakin memperkuat klaim Qcells.
Trinasolar, perusahaan tenaga surya asal China, juga mencatat pencapaian signifikan dengan mengembangkan panel surya berteknologi tandem perovskite/silikon pertama di dunia yang memenuhi standar industri. Panel ini mampu menghasilkan daya lebih dari 800 watt, menandai kemajuan besar dalam meningkatkan efisiensi dan daya keluaran panel surya untuk aplikasi industri dan komersial.
Gao Jifan, Ketua dan CEO Trinasolar, menyatakan bahwa terobosan ini merupakan langkah signifikan menuju industrialisasi modul tandem, membuka jalan bagi era baru energi surya yang lebih kuat.
Tidak ketinggalan, LONGi, perusahaan tenaga surya China lainnya, berhasil memecahkan rekor dunia dalam efisiensi sel surya tandem silikon-perovskite, mencapai 34,85%. Pencapaian ini, yang diverifikasi oleh laboratorium NREL di AS, menegaskan dominasi LONGi dalam inovasi efisiensi sel surya dan merupakan langkah maju yang signifikan dalam pengembangan teknologi energi terbarukan.
Masa Depan Energi Surya
Persaingan ketat antara perusahaan-perusahaan terkemuka ini menunjukkan potensi besar teknologi sel surya tandem dalam mentransformasi industri energi surya. Dengan terus mengatasi tantangan stabilitas dan meningkatkan efisiensi, sel surya tandem berpotensi menjadi kunci untuk membuka era baru energi surya yang lebih terjangkau dan berkelanjutan.
Daftar Poin Penting:
- Sel surya tandem menggabungkan material berbeda untuk meningkatkan efisiensi.
- Perovskite menawarkan biaya produksi rendah tetapi kurang stabil.
- Qcells mengklaim telah mengatasi masalah stabilitas sel tandem.
- Trinasolar mengembangkan panel tandem perovskite/silikon pertama yang memenuhi standar industri.
- LONGi memecahkan rekor efisiensi sel surya tandem.