Kabar Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir Iran Memicu Lonjakan Harga Minyak Dunia
Kenaikan harga minyak mentah global terpantau pada Rabu (21/5/2025), menyusul laporan intelijen yang mengindikasikan potensi serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran. Sentimen pasar langsung bereaksi terhadap eskalasi tensi yang dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas pasokan energi dunia.
Menurut data perdagangan, West Texas Intermediate (WTI) mengalami kenaikan sebesar 1,1 persen, mencapai harga 63,73 dollar AS per barel. Minyak mentah Brent North Sea juga mencatatkan penguatan serupa, naik 1,1 persen menjadi 66,08 dollar AS per barel.
Analis pasar meyakini, lonjakan harga ini merupakan cerminan dari kekhawatiran investor terhadap potensi konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah. Konflik semacam itu berpotensi mengganggu rantai pasokan energi global, mengingat Timur Tengah merupakan salah satu produsen minyak utama dunia.
Di tengah meningkatnya ketegangan, perundingan antara Iran dan Amerika Serikat mengenai program nuklir Iran terus berlanjut. Pembicaraan yang telah berlangsung selama lebih dari sebulan ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang dapat membatasi ambisi nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi ekonomi.
Presiden AS, Donald Trump, sebelumnya sempat menyampaikan optimisme terkait prospek tercapainya kesepakatan dengan Iran. Namun, pernyataan tersebut diikuti dengan peringatan keras kepada Teheran untuk segera menunjukkan kemajuan dalam perundingan, jika tidak, konsekuensi buruk akan menanti.
Amerika Serikat bahkan telah menjatuhkan sanksi kepada perusahaan-perusahaan yang mengimpor minyak Iran ke China, langkah yang dinilai sebagai upaya untuk menekan Iran agar lebih kooperatif dalam perundingan nuklir.
Dari pihak Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menegaskan bahwa perundingan nuklir dengan AS belum menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini mengindikasikan adanya perbedaan pandangan yang cukup besar antara kedua belah pihak.
Sejak 12 April 2025, empat putaran negosiasi yang dimediasi oleh Oman tampak buntu. Robert Rennie dari Westpac Banking Corp mengatakan, "Ini adalah sinyal paling jelas sejauh ini mengenai betapa pentingnya posisi pembicaraan nuklir AS-Iran dan seberapa jauh Israel akan bertindak jika Iran tetap melanjutkan program nuklirnya."
Rennie juga menambahkan, harga minyak dunia kemungkinan akan tetap tinggi selama belum ada perkembangan positif dalam negosiasi program nuklir Iran.