Badan Gizi Nasional Pertimbangkan Produksi Lokal Food Tray untuk Program Makan Bergizi Gratis
Badan Gizi Nasional (BGN) saat ini tengah melakukan evaluasi mendalam terkait potensi produksi food tray di dalam negeri. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap masukan dari berbagai pihak, termasuk anggota Komisi IX DPR RI, terkait penggunaan food tray impor dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari upaya untuk memaksimalkan potensi industri lokal dan memastikan keberlanjutan program MBG. Sebelumnya, muncul kekhawatiran mengenai ketergantungan pada impor, khususnya dari China, terkait pengadaan food tray. Dadan membantah adanya ribuan kontainer yang tertahan, mengklarifikasi bahwa hanya beberapa kontainer yang mengalami kendala akibat masalah prosedural, dan kini telah diselesaikan.
Menurut Dadan, BGN terus mendorong evaluasi dan pengkajian kemampuan industri dalam negeri untuk memproduksi perlengkapan dapur yang sesuai dengan standar program MBG. Ia menyampaikan optimisme bahwa industri lokal telah menunjukkan perkembangan signifikan dan memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan nasional, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
"Saat ini, industri dalam negeri menunjukkan peningkatan yang menggembirakan. Kami sedang melakukan pengkajian mendalam agar produksi food tray dapat dilakukan di dalam negeri," ujarnya.
Lebih lanjut, Dadan menjelaskan alasan awal penggunaan food tray impor dalam program MBG. Pada tahap perencanaan awal, belum ada produsen lokal yang mampu menyediakan produk dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Namun, setelah dilakukan uji coba, food tray impor terbukti efektif dalam mendukung program MBG.
"Awalnya, tidak ada produsen di Indonesia yang memproduksi food tray sesuai dengan kebutuhan kami. Setelah melalui pencarian, ditemukan beberapa produk yang tersedia, meskipun penggunaannya belum umum. Hasil uji coba menunjukkan bahwa food tray tersebut sangat praktis, higienis, dan tahan lama," jelas Dadan.
Popularitas food tray kemudian meningkat pesat, yang memicu lonjakan permintaan. BGN melihat hal ini sebagai peluang strategis untuk mendorong pertumbuhan industri lokal. Dengan memenuhi permintaan domestik, diharapkan industri lokal dapat berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
"Saat ini, food tray menjadi populer karena kualitasnya yang baik. Permintaan yang tinggi ini seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan industri dalam negeri," tegas Dadan.
Dengan adanya evaluasi dan kajian yang komprehensif, BGN berharap dapat mengambil keputusan yang tepat dalam memilih antara food tray impor dan produksi lokal, dengan mempertimbangkan kualitas, harga, ketersediaan, dan dampak ekonomi bagi industri dalam negeri.
Berikut adalah beberapa pertimbangan utama dalam proses pengambilan keputusan:
- Kualitas: Memastikan bahwa food tray yang digunakan memenuhi standar kesehatan dan keamanan yang ditetapkan.
- Harga: Mencari food tray dengan harga yang kompetitif tanpa mengorbankan kualitas.
- Ketersediaan: Memastikan ketersediaan food tray dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan program MBG.
- Dampak Ekonomi: Mempertimbangkan dampak positif bagi industri lokal jika food tray diproduksi di dalam negeri.