Raya Kitty: Perjuangan Menjelaskan Kematian Ayah dan Mantan Suami pada Sang Buah Hati
Kehidupan aktris dan pembalap, Raya Kitty, diwarnai kesedihan mendalam setelah kehilangan ayah tercinta, Hedi Kusdiana, dan mantan suaminya, Mohammad Abidzia, dalam waktu berdekatan. Di tengah duka, Raya Kitty menghadapi tantangan berat: menjelaskan konsep kehilangan dan kematian kepada buah hatinya.
Mohammad Abidzia, yang juga dikenal sebagai pembalap, menghembuskan nafas terakhir pada 3 Maret 2023 akibat kecelakaan tunggal. Kepergiannya meninggalkan luka mendalam bagi Raya dan keluarga. Selang beberapa waktu, tepatnya pada 12 April 2023, kesedihan kembali menghampiri Raya Kitty dengan meninggalnya sang ayah, Hedi Kusdiana, akibat sakit yang dideritanya.
Kehilangan dua sosok penting dalam hidupnya ini tentu berdampak besar pada anak Raya Kitty. Sang anak, yang terbiasa melihat kakeknya sebagai figur ayah pengganti, mulai mempertanyakan keberadaan orang-orang terdekatnya. Raya Kitty menceritakan bagaimana putranya kerap bertanya tentang ayahnya, terutama karena intensitas pertemuan yang tidak terlalu sering.
Dalam wawancaranya, Raya Kitty mengungkapkan bagaimana ia berusaha memberikan penjelasan sederhana dan mudah dipahami kepada anaknya. Ia menanamkan pemahaman bahwa ayahnya kini berada di "rumah Allah". Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan rasa tenang dan pemahaman kepada sang anak.
Namun, ada kalanya pertanyaan-pertanyaan polos dari sang anak menyentuh sisi emosional Raya Kitty. Pertanyaan seperti, "Abah (kakek) meninggal seperti Papa ya? Kenapa banyak yang meninggal? Ini tuh apa?", menunjukkan kebingungan dan rasa kehilangan yang dirasakan oleh sang anak. Raya Kitty juga mengingat bagaimana anaknya enggan melihat prosesi pemakaman kakeknya.
Menghadapi situasi ini, Raya Kitty berusaha untuk tidak menakut-nakuti anaknya tentang kematian. Ia mengajarkan bahwa setiap manusia pada akhirnya akan mengalami kematian. Ia bahkan mengajak anaknya untuk melihat kuburan dan menjelaskan bahwa suatu saat nanti, semua manusia akan berada di tempat yang sama. Penjelasan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang siklus kehidupan dan menghilangkan rasa takut terhadap kematian.
Raya Kitty merenungkan perjalanan hidupnya dan bagaimana ia berhasil melewati masa-masa sulit ini. Kehilangan dua orang yang dicintai membuatnya semakin menyadari makna keikhlasan dan penerimaan. Ia mengaku baru merasakan ketakutan kehilangan setelah memiliki anak. Prinsipnya, ia tidak bisa memiliki segalanya, bahkan dirinya sendiri pun bukan miliknya.
Selain itu, Raya Kitty juga mengungkapkan penyesalannya atas hubungannya yang kurang baik dengan mantan suaminya hingga akhir hayat. Ia menyayangkan ego dan gengsi yang menghalangi mereka untuk berbaikan, terutama di saat-saat terakhir. Raya Kitty berharap, jika saja mereka bisa sama-sama menurunkan ego, mungkin situasinya akan berbeda.