Tragedi Longsor di Trenggalek: Enam Warga Diduga Tertimbun Material Sedalam 10 Meter
markdown Hujan deras yang mengguyur wilayah Trenggalek beberapa hari terakhir memicu bencana longsor yang memilukan di Desa Depok, Kecamatan Bendungan. Akibatnya, enam warga dilaporkan hilang dan diduga kuat tertimbun material longsoran sedalam kurang lebih 10 meter.
Keenam korban yang hingga saat ini belum ditemukan adalah Mesinem (90), Nitin (36), Tulus (65), Yatini (50), Yatiem (70), dan balita bernama Torik (2). Bencana ini terjadi pada hari Senin (19/05/2025), dan upaya pencarian intensif telah dilakukan sejak saat itu.
"Lokasi yang diduga menjadi titik tertimbunnya para korban memiliki kedalaman sekitar 10 meter," ungkap Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki, menjelaskan tantangan yang dihadapi tim SAR dalam operasi pencarian. Tim gabungan dari berbagai unsur telah diterjunkan, termasuk penggunaan anjing pelacak, namun hingga kini belum membuahkan hasil yang signifikan.
Tim SAR menghadapi kendala berat akibat skala longsor yang cukup besar dan kondisi tanah yang labil. Akses menuju lokasi kejadian juga menjadi tantangan tersendiri. Namun, semangat untuk menemukan para korban tetap membara.
Upaya pencarian terus diintensifkan dengan mendatangkan alat berat ke lokasi longsor. Dua unit alat berat berhasil mencapai titik utama longsor sekitar pukul 13.00 WIB dan akan dioperasikan untuk membantu menggali material longsoran mulai keesokan harinya. Diharapkan dengan bantuan alat berat, proses pencarian dapat berjalan lebih cepat dan efektif.
Bencana longsor ini berdampak pada sepuluh rumah warga di RT 16, RW 7, Dusun Kebonagung, Desa Depok. Tiga rumah di antaranya dilaporkan tertimbun total oleh material longsor, memaksa sejumlah keluarga mengungsi.
Pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait terus berkoordinasi untuk memberikan bantuan kepada para korban dan keluarga yang terdampak, termasuk penyediaan tempat pengungsian sementara, makanan, dan kebutuhan dasar lainnya. Trauma healing juga menjadi fokus perhatian untuk membantu para korban mengatasi dampak psikologis akibat bencana ini.
Doa dan harapan dipanjatkan agar seluruh korban segera ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.