Lestarikan Budaya: Pengalaman Manortor Bersama Sigale-gale di Pulau Samosir
Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, menawarkan pengalaman budaya yang tak terlupakan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa Tomok. Salah satu daya tarik utama di desa ini adalah kesempatan untuk ikut manortor, menari tor-tor tradisional Batak, bersama boneka kayu ikonik, Sigale-gale.
Sigale-gale, yang namanya berasal dari bahasa Batak Toba yang berarti lemah gemulai, bukan sekadar boneka biasa. Di masa lalu, Sigale-gale memiliki peran penting dalam upacara kematian masyarakat Samosir. Upacara ini diiringi dengan musik gondang sabangunan dan tarian tor-tor yang dilakukan oleh anggota keluarga, khususnya anak laki-laki, sebagai penghormatan terakhir kepada arwah mendiang. Boneka ini dianggap sebagai pengganti anak laki-laki jika keluarga tersebut tidak memilikinya.
Saat ini, Sigale-gale menjadi simbol budaya Batak yang ditampilkan untuk menghibur dan memperkenalkan tradisi kepada wisatawan. Pengunjung dapat merasakan langsung pengalaman manortor bersama Sigale-gale. Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui:
- Lokasi: Desa Tomok, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
- Biaya: Biaya untuk satu grup manortor adalah sekitar Rp 150.000. Jumlah anggota grup tidak dibatasi. Jika Anda datang sendiri atau berdua, Anda dapat bergabung dengan grup lain dan berbagi biaya.
- Pakaian: Anda akan dipinjamkan ulos (kain khas Batak) dan sortali (ikat kepala) sebagai pelengkap busana.
- Pemandu: Masyarakat lokal akan memandu Anda dalam gerakan tarian tor-tor.
- Uang Sukarela: Siapkan uang sukarela seikhlasnya untuk diberikan kepada boneka Sigale-gale.
Manortor bersama Sigale-gale bukan hanya sekadar tarian, tetapi juga merupakan cara untuk menghargai dan melestarikan budaya Batak. Pengalaman ini akan memberikan Anda pemahaman yang lebih dalam tentang tradisi dan kepercayaan masyarakat Samosir.