Bitcoin Dekati Rekor Tertinggi di Tengah Sentimen Pasar yang Optimistis: Akumulasi atau Realisasi?
Bitcoin Dekati Rekor Tertinggi di Tengah Sentimen Pasar yang Optimistis
Kinerja impresif Bitcoin terus berlanjut, dengan harga yang semakin mendekati rekor tertinggi sepanjang masa. Pada hari Rabu (21/5/2025), mata uang kripto terkemuka ini diperdagangkan di sekitar angka 107.000 dollar AS, atau setara dengan Rp 1,76 miliar. Angka ini hanya terpaut tipis, sekitar tiga persen, dari level puncak yang pernah dicapai pada bulan Januari lalu, yaitu 109.000 dollar AS.
Fahmi Almuttaqin, seorang analis dari Reku, menjelaskan bahwa kenaikan harga Bitcoin saat ini didorong oleh kombinasi sentimen positif yang mendasar. Faktor-faktor tersebut meliputi:
- Arus Dana Institusional: Investasi besar dari lembaga keuangan global semakin memperkuat posisi Bitcoin di pasar.
- Ekspektasi Penurunan Suku Bunga AS: Pasar mengantisipasi potensi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed, yang dapat melemahkan nilai dolar AS dan meningkatkan daya tarik aset lindung nilai seperti Bitcoin.
- Tren Akumulasi Investor Ritel: Indikator teknikal menunjukkan bahwa investor ritel terus mengakumulasi Bitcoin.
Data dari Coinglass dan The Block menunjukkan bahwa aliran dana neto ke ETF Bitcoin spot di AS hanya mencatatkan dua hari negatif sepanjang bulan Mei ini, yaitu pada tanggal 6 dan 13. Hal ini mengindikasikan minat yang berkelanjutan dari investor institusional.
Kehadiran investor tradisional dari AS, khususnya lembaga keuangan, memberikan sinyal positif yang mendorong partisipasi investor ritel di pasar kripto. Selain itu, data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan memicu spekulasi tentang potensi penurunan suku bunga. Kondisi ini biasanya melemahkan nilai dolar AS dan meningkatkan minat terhadap aset safe haven seperti Bitcoin, Ethereum, dan emas.
Dari sudut pandang teknikal, indikator on-chain seperti Realized Capitalization dan rasio MVRV menunjukkan adanya tren akumulasi. Data dari Glassnode mencatat bahwa Realized Cap Bitcoin telah mencapai rekor tertinggi, yang menandakan bahwa banyak investor baru memasuki pasar pada harga tinggi namun belum merealisasikan keuntungan mereka.
Fahmi Almuttaqin juga menambahkan bahwa pola konsolidasi harga dalam sebulan terakhir masih tergolong sehat. Setiap koreksi harga dengan cepat direspon dengan aksi beli. Jika Bitcoin mampu mempertahankan posisinya di atas 105.000 dollar AS, maka potensi untuk menembus level 110.000 hingga 120.000 dollar AS akan semakin terbuka.
Lembaga keuangan global seperti Standard Chartered dan JP Morgan juga memberikan proyeksi serupa. Mereka memperkirakan bahwa harga Bitcoin dapat mencapai 120.000 dollar AS pada akhir kuartal II 2025, atau sekitar Rp 1,98 miliar, jika tren positif ini terus berlanjut.
Strategi Investasi di Tengah Volatilitas Pasar
Namun demikian, investor tetap perlu berhati-hati. Indikator Relative Strength Index (RSI) mulai memasuki wilayah jenuh beli (overbought), dan terdapat resistensi kuat di sekitar level harga tertinggi sebelumnya. Situasi global juga dapat memengaruhi sentimen pasar. Kebijakan tarif baru yang diumumkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump terhadap China memunculkan kekhawatiran tentang inflasi dan perlambatan ekonomi, yang dapat mendorong investor untuk mengalihkan portofolio mereka ke aset alternatif.
Bagi investor yang lebih berpengalaman, momentum ini dapat menjadi peluang untuk mengeksplorasi altcoin dengan strategi trading aktif. Sementara bagi investor pemula, pendekatan dollar cost averaging (DCA) dapat menjadi pilihan yang bijaksana untuk mengakumulasi aset secara berkala dan disiplin. Strategi DCA memberikan rata-rata harga beli yang lebih baik, sehingga ketika harga mendekati puncaknya, portofolio sudah siap untuk realisasi keuntungan. Penting untuk tetap selektif dalam memilih aset, terutama yang memiliki kapitalisasi dan likuiditas tinggi.
Poin Penting untuk Investor:
- Waspada terhadap Volatilitas: Pasar kripto dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi. Investor harus siap menghadapi fluktuasi harga yang signifikan.
- Diversifikasi Portofolio: Jangan menaruh semua investasi pada satu aset. Diversifikasi portofolio dapat membantu mengurangi risiko.
- Lakukan Riset: Sebelum berinvestasi, lakukan riset mendalam tentang aset yang diminati. Pahami fundamental, risiko, dan potensi keuntungannya.
- Gunakan Strategi yang Sesuai: Pilih strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda.
- Kelola Emosi: Jangan biarkan emosi memengaruhi keputusan investasi Anda. Tetap tenang dan rasional.