Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyambut baik inisiatif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menggelar program 'Manggarai Bershalawat'. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mengatasi permasalahan kompleks di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan. Salah satu fokus utama yang ditekankan adalah penanganan akar masalah pengangguran yang dianggap sebagai pemicu utama konflik sosial, termasuk tawuran, yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Oman Rahman Rakinda, menyatakan apresiasinya terhadap intervensi pemerintah provinsi dalam upaya meredam potensi konflik di Manggarai. Ia berharap program 'Manggarai Bershalawat' tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi juga menjadi pintu masuk bagi solusi yang lebih terukur dan berkelanjutan. Oman menekankan pentingnya program yang secara langsung menyasar para individu yang terlibat dalam aksi tawuran dan mencari solusi mengatasi pengangguran.

Oman juga mendorong implementasi program pendidikan karakter sebagai bagian integral dari solusi jangka panjang. Ia mengusulkan perlunya sistem yang dirancang khusus untuk mengatasi masalah tawuran yang berakar pada pengangguran. Selain itu, ia juga menggarisbawahi pentingnya pembukaan lapangan kerja baru sebagai langkah konkret untuk mengurangi tingkat pengangguran di Manggarai.

Lebih lanjut, Oman mengusulkan program pendidikan kesadaran bela negara sebagai salah satu opsi untuk membentuk karakter positif. Ia juga membuka peluang untuk mencari pendekatan lain yang lebih sesuai jika opsi pengiriman individu ke barak militer dianggap kurang tepat. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya mengumumkan rencana untuk merealisasikan program 'Manggarai Bershalawat' dalam waktu dekat sebagai upaya untuk mengakhiri siklus tawuran yang kerap terjadi di Manggarai. Meskipun detail program belum diungkapkan secara rinci, inisiatif ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Manggarai.