Renovasi Rumah Nenek Hasna dan 500 RTLH di Tanah Tinggi Berlanjut; Kolaborasi Pemerintah dan Swasta

Renovasi Rumah Nenek Hasna dan 500 RTLH di Tanah Tinggi Berlanjut; Kolaborasi Pemerintah dan Swasta

Proses renovasi rumah Nenek Hasna, warga Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat yang tinggal di rumah berukuran 2x3 meter bersama 12 anggota keluarganya, akan berlanjut. Renovasi ini merupakan bagian dari program lebih besar yang digagas oleh Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara), untuk merenovasi 500 rumah tidak layak huni (RTLH) di wilayah tersebut. Program ini menandai kolaborasi strategis antara pemerintah dan sektor swasta, khususnya dengan keterlibatan Agung Sedayu Group melalui Yayasan Buddha Tzu Chi.

Awalnya, renovasi rumah Nenek Hasna ditargetkan selesai pada Februari 2025. Namun, demi efisiensi dan pemerataan, Menteri Ara memutuskan untuk mengintegrasikan proyek ini ke dalam program 500 RTLH. Keputusan ini, menurut beliau, merupakan solusi yang lebih adil dan komprehensif. Menteri Ara menjelaskan bahwa proses renovasi akan dilakukan secara bersamaan dengan 500 proyek RTLH lainnya, memastikan bahwa Nenek Hasna mendapatkan perhatian yang sama dengan warga lainnya yang membutuhkan bantuan. Beliau menekankan pentingnya prinsip keadilan dalam pendistribusian bantuan ini.

Rencana pembelian rumah di sebelah rumah Nenek Hasna untuk perluasan masih dalam tahap pertimbangan. Menteri Ara mengungkapkan bahwa pembangunan perlu dilakukan secara menyeluruh dan adil untuk semua penerima manfaat. Proses akuisisi rumah tersebut akan dilakukan setelah evaluasi menyeluruh terhadap program renovasi 500 RTLH. Proses renovasi tersebut melibatkan kesepakatan antara warga, Kecamatan Johar Baru, dan Yayasan Buddha Tzu Chi. Keterlibatan Yayasan Buddha Tzu Chi menunjukan komitmen sektor swasta untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas hunian warga kurang mampu.

Menteri Ara telah menjadwalkan kunjungan kembali ke Kelurahan Tanah Tinggi pada Selasa, 11 Maret 2025 pukul 16.00 WIB. Kunjungan ini bertujuan untuk memperoleh data warga yang telah siap untuk direnovasi rumahnya dan menindaklanjuti proses kontrak serta pembayaran yang akan ditanggung oleh Aguan dari Agung Sedayu Group. Kejelasan data ini akan mempercepat proses renovasi dan memastikan program berjalan lancar sesuai rencana. Ketua RW 012, Imron Buchori, mengkonfirmasi rencana ini dan menambahkan bahwa program renovasi tahap kedua akan mencakup 18 rumah tambahan di wilayah Kecamatan Johar Baru.

Sebagai informasi tambahan, sebelum renovasi dimulai, Nenek Hasna dan keluarganya telah dipindahkan sementara ke rumah kontrakan yang lebih layak huni berukuran sekitar 14x4 meter sejak Jumat, 8 November 2024. Perpindahan ini dilakukan atas inisiatif Menteri Ara setelah beliau mengunjungi rumah Nenek Hasna dan melihat kondisi tempat tinggalnya yang sangat memprihatinkan. Proses renovasi rumah Nenek Hasna ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata dari sinergi pemerintah dan swasta dalam upaya mengatasi masalah perumahan tidak layak huni di Indonesia.

Perlu ditekankan bahwa informasi terkait harga pembelian rumah tetangga Nenek Hasna (Rp 250 juta) diperoleh dari berita sebelumnya, dan belum sepenuhnya terkonfirmasi dalam konteks program renovasi 500 RTLH.