Final Liga Europa: Ferdinand Kritik Peran Dorgu dalam Kekalahan Manchester United

Manchester United harus mengakui keunggulan Tottenham Hotspur dalam final Liga Europa 2025 dengan skor tipis 1-0. Pertandingan yang berlangsung di Estadio San Mames, Bilbao, itu menjadi sorotan tajam bagi lini belakang Setan Merah, khususnya bek muda Patrick Dorgu.

Legenda Manchester United, Rio Ferdinand, secara terbuka mengkritik performa Dorgu. Ferdinand menilai, pemain asal Denmark itu bertanggung jawab atas gol semata wayang yang dicetak oleh Brennan Johnson menjelang akhir babak pertama. Gol tersebut tercipta melalui umpan silang Pape Matar Sarr yang mengenai Luke Shaw dan berbelok masuk ke gawang Andre Onana.

Ferdinand, dalam analisisnya di TNT Sports, menyoroti kurangnya komunikasi antara Dorgu dan Shaw. Menurutnya, Dorgu gagal memberikan peringatan kepada Shaw mengenai pergerakan Johnson, padahal komunikasi dari bek sayap sangat krusial dalam situasi bertahan semacam itu. "Dorgu, pada momen itu, sama sekali tidak berbicara kepada Luke Shaw," ujar Ferdinand. Ia menambahkan bahwa bantuan komunikasi sangat dibutuhkan dan kelalaian Dorgu berakibat fatal bagi tim.

Ferdinand menekankan pentingnya peran bek yang berada paling jauh dari bola untuk menjadi "mata dan telinga" bagi rekan-rekannya. Bek tersebut harus memberikan sinyal, berteriak, dan mendorong agar rekan-rekannya waspada terhadap pemain lawan yang menyelinap masuk. Kegagalan Dorgu dalam menjalankan peran ini dinilai menjadi penyebab utama gol Tottenham.

Patrick Dorgu sendiri baru bergabung dengan Manchester United pada bursa transfer Januari 2025. Ia direkrut dari Lecce dengan biaya transfer 25 juta pound dan menjadi pembelian pertama manajer Ruben Amorim. Kedatangannya diharapkan dapat memperkuat lini belakang klub, namun penampilannya di final Liga Europa menimbulkan keraguan mengenai kesiapan dan pengalamannya dalam menghadapi pertandingan-pertandingan besar.

Kekalahan di final Liga Europa menjadi pukulan berat bagi Manchester United, yang gagal meraih tiket Liga Champions musim depan. Selain kerugian finansial yang signifikan, tekanan kini mengarah pada pemain-pemain muda seperti Dorgu, yang diharapkan dapat segera beradaptasi dengan tuntutan tinggi di Old Trafford.

Berikut adalah poin-poin penting terkait kritik Ferdinand terhadap Dorgu:

  • Kurangnya Komunikasi: Ferdinand menyoroti kegagalan Dorgu dalam berkomunikasi dengan Luke Shaw mengenai pergerakan Brennan Johnson.
  • Peran Bek Terjauh: Ferdinand menekankan pentingnya peran bek yang berada paling jauh dari bola untuk memberikan peringatan dan arahan kepada rekan-rekannya.
  • Pengalaman dan Kesiapan: Penampilan Dorgu di final Liga Europa menimbulkan pertanyaan mengenai kesiapan dan pengalamannya dalam menghadapi pertandingan besar.

Kegagalan Manchester United di final Liga Europa menjadi pelajaran berharga bagi para pemain muda, khususnya Patrick Dorgu. Mereka dituntut untuk belajar dari kesalahan dan meningkatkan kemampuan agar dapat memenuhi ekspektasi tinggi di klub.