Analisis KNKT Ungkap Akar Masalah dan Solusi Kebakaran Bus di Indonesia
Investigasi KNKT Menyingkap Penyebab Kebakaran Bus dan Rekomendasi Solusi
Kebakaran bus menjadi isu serius di Indonesia, mengancam keselamatan penumpang dan menimbulkan kerugian material. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan serangkaian investigasi untuk mengidentifikasi akar masalah dan memberikan rekomendasi solusi guna mencegah terulangnya kejadian serupa.
Temuan Awal: Masalah Kelistrikan yang Terabaikan
Pada awal investigasi, KNKT menemukan bahwa sebagian besar kebakaran bus disebabkan oleh masalah kelistrikan. Korsleting listrik menjadi penyebab utama, dimana percikan api dari kabel yang rusak atau tidak terisolasi dengan baik menyulut bahan mudah terbakar di sekitar mesin atau kabin bus.
KNKT menyoroti bahwa beberapa tahun lalu, industri karoseri bus belum memiliki standar yang jelas terkait instalasi kelistrikan. Tidak ada panduan yang memadai atau regulasi dari pemerintah yang mengatur aspek ini. Akibatnya, banyak bus yang diproduksi dengan sistem kelistrikan yang rentan terhadap masalah dan berpotensi menyebabkan kebakaran.
Rekomendasi KNKT untuk Meningkatkan Keselamatan Kelistrikan
Menyadari pentingnya keselamatan kelistrikan, KNKT mengumpulkan para pelaku industri karoseri dan memaparkan temuan-temuan mereka. KNKT merekomendasikan beberapa langkah penting untuk meningkatkan standar kelistrikan pada bus, antara lain:
- Analisis Beban Listrik (Electrical Load Analysis): Analisis ini bertujuan untuk menghitung kebutuhan daya listrik bus secara keseluruhan dan memastikan bahwa sistem kelistrikan mampu memenuhi kebutuhan tersebut tanpa kelebihan beban.
- Wiring Diagram yang Jelas: Wiring diagram yang detail dan mudah dipahami sangat penting untuk memudahkan proses instalasi, perawatan, dan perbaikan sistem kelistrikan bus. Diagram ini harus mencakup informasi mengenai lokasi, fungsi, dan koneksi setiap komponen listrik.
- Kode untuk Setiap Komponen: Pemberian kode yang unik pada setiap komponen listrik memudahkan identifikasi dan penggantian komponen yang rusak. Kode ini juga membantu dalam pelacakan masalah dan perbaikan sistem kelistrikan.
- Penyediaan Sekring Cadangan: KNKT merekomendasikan agar setiap bus dilengkapi dengan sekring cadangan yang belum terpakai. Sekring cadangan ini dapat digunakan jika ada komponen tambahan yang membutuhkan daya listrik, tanpa membebani sistem kelistrikan utama.
- Penggunaan Grommet: Grommet adalah pelindung kabel yang terbuat dari karet atau plastik. KNKT merekomendasikan penggunaan grommet pada kabel yang melewati bodi bus untuk mencegah kerusakan akibat gesekan atau getaran. Grommet juga melindungi kabel dari panas dan kelembaban.
Pergeseran Penyebab Kebakaran: Dari Kelistrikan ke Sistem Pengereman
Setelah implementasi rekomendasi KNKT, kejadian kebakaran bus akibat masalah kelistrikan menunjukkan penurunan yang signifikan. Namun, KNKT menemukan bahwa penyebab kebakaran bus mulai bergeser ke arah sistem pengereman.
Dalam beberapa kasus, ditemukan bahwa sistem rem bus mengalami masalah seperti rem yang tersangkut. Ketika bus berjalan dengan rem yang tersangkut, kampas rem akan terus bergesekan dengan tromol atau cakram, menghasilkan panas yang ekstrem. Panas ini dapat menyebabkan ban meledak dan memicu kebakaran.
KNKT terus melakukan investigasi mendalam terhadap kasus-kasus kebakaran bus yang disebabkan oleh masalah sistem pengereman. Hasil investigasi ini akan digunakan untuk memberikan rekomendasi lebih lanjut kepada industri otomotif dan pemerintah guna meningkatkan keselamatan bus di Indonesia.