Kunjungan Kejutan Ahok ke Balai Kota: Terpukau dengan Gaya Kerja Gubernur Pramono

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), baru-baru ini melakukan kunjungan mendadak ke Balai Kota Jakarta untuk menemui Gubernur Pramono Anung. Kunjungan ini menjadi perhatian karena Ahok mengaku terkejut dengan perubahan signifikan yang ia lihat di kantor gubernur.

Kunjungan ini bukanlah yang pertama bagi Ahok ke Balai Kota. Sebelumnya, ia hadir saat pelantikan Pramono sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tanggal 20 Februari 2025, sebuah momen yang juga dihadiri oleh sejumlah mantan gubernur lainnya seperti Sutiyoso, Fauzi Bowo, Soni Sumarsono, dan Riza Patria. Saat itu, Pramono menyatakan kebahagiaannya melihat hubungan baik yang terjalin antara Ahok dan Anies Baswedan.

Namun, kunjungan pada hari Rabu, 21 Mei 2025, memiliki kesan tersendiri bagi Ahok. Ia mengungkapkan bahwa sejak Pramono menjabat sebagai gubernur, ia belum sempat berkunjung ke Balai Kota. "Kan aku kan belum pernah datang sejak Mas Pram jadi Gubernur," ujarnya kepada wartawan.

Ahok mengaku mendengar kabar bahwa suasana di ruang kerja gubernur telah banyak berubah. Lebih dari itu, ia diajak melihat rumah dinas gubernur, yang membuatnya terkejut. "Tadi aku masuk ruangannya, gila suasananya beda. Kayak di rumah gitu kantornya enak. Tata meja, beliau jago sih gitu kan. Rumahnya juga bagus," ungkapnya dengan antusias.

Dalam perbincangan dengan Pramono, Ahok mengatakan bahwa mereka tidak banyak membahas isu-isu politik. Fokus utama pembicaraan adalah seputar suasana kerja di kantor gubernur. "Nggak ngomong politik banyak, kita ngobrol kantor," jelas Ahok.

Pramono sendiri mengajak Ahok untuk lebih sering berkunjung ke Balai Kota atau rumah dinas. Ia juga menyampaikan perkembangan terbaru terkait pembersihan kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Menanggapi hal ini, Ahok berkelakar, "Saya bilang, Mas, bukan nggak mau, Mas. Saya kan tinggal di Kota Bekasi, Mas."

Ahok juga memberikan penilaian positif terhadap kepemimpinan Pramono. Ia meyakini bahwa Pramono akan mampu merealisasikan janji-janji kampanyenya, termasuk dalam hal peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). "Pokoknya beliau saya lihat akan penuhi semua janji kampanyenya lah ya. Beliau juga akan meningkatkan pendapatan asli daerah. Dia bilang akan, sesuai janji daerah lah," kata Ahok.

Dalam kesempatan itu, Ahok juga menyinggung mengenai tiang monorel yang terbengkalai. "Saya nggak tahu gimana proses hukumnya, tapi harusnya itu punya Jakarta sih. Kalau punya Jakarta mungkin teknis bisa dipotong. Atau dikasih tanaman kali, saya nggak tahu. Aku udah nggak ikut campur," ujarnya.

Pramono sendiri telah menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan masalah tiang monorel tersebut. Saat ini, terdapat sekitar 90 tiang monorel yang dibiarkan berdiri di sepanjang Jalan HR Rasuna Said-Jalan Asia Afrika. "Ada kolom-kolom untuk monorel yang sampai hari ini semuanya nggak mau nyentuh untuk diselesaikan. Kalau bagi saya pribadi, ini adalah hal yang harus diselesaikan," tegas Pramono pada Selasa, 20 Mei 2025.

Pramono menjelaskan bahwa proyek tersebut mangkrak akibat masalah hukum antara kontraktor dan pelaksana proyek. Ia menilai keberadaan tiang monorel yang terbengkalai sangat mengganggu estetika kota Jakarta. "Tentunya harus ada keputusan untuk itu (tiangnya mau diapakan). Nggak bisa kemudian dibiarkan begitu saja dari waktu ke waktu, karena semua orang tidak mau berpikir, tidak mau susah, tidak mau menyentuh persoalan itu. Bagi saya pribadi, saya ingin menyelesaikan itu," tandasnya.

Ahok juga memberikan masukan terkait upaya peningkatan penggunaan transportasi umum. "Bagus lah. Bila perlu kasih hadiah supaya naik, dapet voucher belanja. Anda naik kendaraan umum, bisa dapet hadiah. Mungkin boleh usul ke Pak Gubernur," sarannya.

Secara keseluruhan, kunjungan Ahok ke Balai Kota Jakarta memberikan kesan positif. Ia melihat Pramono berkomitmen untuk melanjutkan program-program dari pemerintahan sebelumnya dan fokus pada peningkatan PAD. Meskipun demikian, Ahok menekankan bahwa pertemuan tersebut lebih bersifat santai dan tidak membahas isu-isu politik yang mendalam. "Beliau saya lihat akan penuhi semua janji kampanyenya. Tapi kita lebih ngobrolin soal kantor, rumah dinas, dan suasana kerja aja," pungkasnya.