Stok Darah Kota Tangerang Selatan Aman Terkendali Meskipun Pendonor Menurun Selama Ramadan

Stok Darah Kota Tangerang Selatan Tetap Aman di Bulan Ramadan

Meskipun terjadi penurunan jumlah pendonor darah selama bulan Ramadan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangsel dipastikan masih aman untuk beberapa hari ke depan. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Tangsel, Suhara Manullang. Penurunan jumlah pendonor diakui terjadi karena kekhawatiran masyarakat akan kondisi kesehatan mereka saat berpuasa. Banyak yang merasa kurang fit dan khawatir berdampak negatif setelah mendonorkan darah.

"Memang ada tren penurunan jumlah pendonor setiap Ramadan dan juga Natal dan Tahun Baru," jelas Suhara kepada awak media pada Senin, 10 Maret 2025. "Faktor puasa membuat beberapa orang merasa kurang bertenaga, sehingga ragu untuk mendonorkan darah." Namun, Suhara menekankan bahwa PMI Tangsel telah mengantisipasi hal ini dan terus berupaya menjaga ketersediaan stok darah. Upaya tersebut meliputi peningkatan sosialisasi donor darah dan kerjasama dengan berbagai komunitas.

Berkat kolaborasi tersebut, PMI Kota Tangsel berhasil mengumpulkan tambahan 150 kantong darah baru-baru ini. Dengan penambahan tersebut, stok darah saat ini mencapai sekitar 800 kantong, jumlah yang dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan selama delapan hari ke depan. "Kita fokus pada ketersediaan darah untuk jangka pendek, yaitu delapan hari ke depan," tegas Suhara. "Lebaran masih beberapa waktu lagi, dan kita akan terus melakukan berbagai upaya untuk memastikan ketersediaan darah tetap terjaga."

PMI Tangsel juga memberikan beberapa anjuran bagi masyarakat yang ingin berdonasi darah selama Ramadan. Suhara menyarankan agar para pendonor mengatur waktu donasi dengan bijak. Hal ini sangat penting agar kondisi tubuh pendonor tetap prima sebelum, selama, dan setelah proses donasi. Berikut beberapa anjuran yang disampaikan:

  • Istirahat cukup sebelum mendonorkan darah.
  • Memastikan terpenuhi syarat kesehatan dasar, yaitu berat badan minimal 45 kg, tekanan darah normal, kadar hemoglobin (Hb) cukup, dan usia minimal 17 tahun.
  • Waktu ideal mendonorkan darah adalah pagi hari setelah sahur dengan istirahat cukup, atau 2-3 jam setelah berbuka puasa.

Dengan mengikuti anjuran tersebut, Suhara meyakini masyarakat dapat mendonorkan darah dengan aman dan nyaman selama bulan Ramadan. PMI Tangsel terus berkomitmen untuk memastikan ketersediaan darah tetap tercukupi dan mengajak masyarakat untuk tetap berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan ini, meskipun berada di bulan suci Ramadan.

PMI Tangsel juga menyadari pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak ragu mendonorkan darah di bulan Ramadan. Upaya ini dilakukan melalui berbagai media dan pendekatan, termasuk kerja sama dengan tokoh agama dan komunitas masyarakat. Tujuannya adalah untuk menepis kekhawatiran dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah untuk menyelamatkan nyawa.

Meskipun terjadi penurunan jumlah pendonor, PMI Tangsel menegaskan bahwa pelayanan dan kualitas darah tetap terjaga. Semua darah yang terkumpul akan melalui proses pemeriksaan yang ketat sebelum didistribusikan ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang membutuhkan.