Studi Ungkap Kerentanan Pria Terhadap Stroke Lebih Tinggi Dibanding Wanita

Kerentanan Pria Terhadap Stroke Lebih Tinggi: Faktor Hormonal Jadi Penentu?

Stroke, penyakit yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, ternyata menunjukkan kecenderungan yang berbeda antara pria dan wanita. Data menunjukkan bahwa pria lebih rentan mengalami stroke dibandingkan wanita, terutama pada usia produktif.

Spesialis neurologi menekankan bahwa perbedaan kerentanan ini sebagian besar dipengaruhi oleh faktor hormonal. Hormon estrogen, yang dominan pada wanita usia subur, memiliki peran krusial dalam melindungi kesehatan pembuluh darah. Estrogen membantu menjaga elastisitas pembuluh darah, sehingga mengurangi risiko terjadinya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah yang dapat menyebabkan stroke. Dengan kata lain, estrogen memberikan semacam 'perlindungan' alami bagi wanita terhadap stroke.

Namun, perlindungan estrogen ini tidak berlangsung selamanya. Ketika wanita memasuki masa menopause, produksi estrogen menurun drastis. Akibatnya, pembuluh darah menjadi lebih rentan terhadap kerusakan dan risiko stroke meningkat. Oleh karena itu, wanita pasca-menopause perlu lebih waspada terhadap faktor-faktor risiko stroke lainnya, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan gaya hidup tidak sehat.

Dengan demikian, meskipun pria secara umum lebih rentan terhadap stroke di usia muda, wanita juga perlu mewaspadai peningkatan risiko stroke setelah menopause. Pemahaman akan perbedaan kerentanan ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong langkah-langkah pencegahan yang tepat bagi setiap individu, baik pria maupun wanita.