Dampak Tarif Impor: Nike Umumkan Penyesuaian Harga Produk

Nike Sesuaikan Harga Produk di Tengah Tekanan Tarif Impor

Perusahaan perlengkapan olahraga global, Nike, mengumumkan rencana penyesuaian harga untuk sejumlah produknya. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perubahan dinamika pasar dan tekanan biaya yang meningkat, terutama terkait dengan tarif impor yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.

Kenaikan harga diperkirakan akan bervariasi tergantung pada kategori produk dan rentang harga. Nike secara berkala melakukan evaluasi bisnis dan merespons perubahan pasar dengan penyesuaian harga yang terencana. Sebagian besar produksi alas kaki Nike berasal dari China dan Vietnam, sehingga tarif impor yang tinggi berdampak signifikan pada biaya operasional perusahaan.

Untuk produk pakaian dan peralatan dewasa, konsumen dapat mengharapkan kenaikan harga antara US$ 2 hingga US$ 10, yang setara dengan sekitar Rp 32.000 hingga Rp 164.000 (dengan kurs Rp 16.400). Produk dengan harga antara US$ 100 hingga US$ 150 akan mengalami penyesuaian sebesar US$ 5 atau sekitar Rp 82.000. Nike berkomitmen untuk tidak menaikkan harga produk anak-anak, terutama menjelang musim sekolah.

Produk alas kaki dengan harga di atas US$ 150 akan mengalami kenaikan hingga US$ 10, atau sekitar Rp 164.000. Sementara itu, produk dengan harga di bawah US$ 100 tidak akan terpengaruh oleh penyesuaian ini. Sepatu Nike Air Force 1, yang dijual dengan harga US$ 155 (sekitar Rp 2,5 juta), dikecualikan dari kebijakan kenaikan harga.

Selain penyesuaian harga, Nike juga mengumumkan kembalinya mereka ke platform e-commerce Amazon. Langkah ini merupakan upaya untuk merebut kembali pangsa pasar dan menjangkau konsumen yang lebih luas. Sebelumnya, produk Nike di Amazon dijual oleh pedagang independen, namun perusahaan menghentikan penjualan langsung di platform tersebut pada tahun 2019. Fokus kemudian dialihkan ke penjualan melalui situs web resmi dan toko-toko fisik Nike.

Keputusan untuk kembali ke Amazon sejalan dengan strategi investasi Nike di pasar AS. Tujuannya adalah untuk meningkatkan aksesibilitas produk dan menjangkau konsumen yang lebih beragam. Investasi ini juga mencakup ekspansi ke jaringan ritel fisik baru, seperti kerjasama dengan department store Printemps. Dengan strategi diversifikasi ini, Nike berusaha untuk tetap kompetitif dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di industri perlengkapan olahraga.