HMPV: Ancaman Virus Pernapasan yang Mengintai Anak-Anak, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Human Metapneumovirus (HMPV) kembali menjadi sorotan setelah dilaporkan peningkatan kasus di berbagai negara, termasuk Indonesia. Virus ini, yang menyerang sistem pernapasan, terutama rentan menyerang anak-anak dan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.

Dokter Spesialis Anak, dr. Jovita Olivia, Sp.A, menjelaskan bahwa HMPV bukanlah virus baru. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001. Peningkatan kasus HMPV saat ini diduga berkaitan dengan peningkatan interaksi sosial pasca-pandemi Covid-19.

"Pemulihan setelah pandemi menyebabkan masyarakat lebih sering berinteraksi, sehingga potensi penularan virus menjadi lebih tinggi," ujar dr. Jovita.

HMPV termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae, yang juga mencakup virus penyebab campak dan gondongan. Meskipun struktur virus ini relatif stabil, penularannya tergolong cepat.

Perbedaan HMPV dengan Flu Biasa

Perbedaan signifikan antara HMPV dan influenza (flu biasa) terletak pada masa inkubasinya. HMPV memiliki masa inkubasi yang lebih panjang.

  • HMPV: 3-6 hari (rata-rata 5 hari)
  • Flu Biasa: 1-3 hari (rata-rata 2 hari)

"Masa inkubasi HMPV, yaitu waktu antara paparan virus dan munculnya gejala, lebih lama dibandingkan dengan flu biasa," jelas dr. Jovita.

Gejala HMPV

Gejala HMPV dapat bervariasi tergantung pada usia dan kondisi kesehatan individu yang terinfeksi. Pada orang dewasa, gejala HMPV umumnya menyerupai flu ringan atau influenza-like illness (ILI), yang meliputi:

  • Demam
  • Batuk
  • Pilek
  • Hidung tersumbat
  • Sakit tenggorokan

Pada anak-anak, gejala HMPV dapat lebih parah karena sistem pernapasan mereka belum sepenuhnya berkembang. Dr. Jovita menjelaskan bahwa batuk pada anak-anak kurang efektif dalam mengeluarkan lendir, sehingga lendir dapat terperangkap di paru-paru dan menyebabkan pneumonia.

Gejala Pneumonia pada Anak-Anak

  • Sesak napas
  • Pernapasan cepat
  • Cuping hidung kembang kempis
  • Retraksi dinding dada (tarikan pada otot dada saat bernapas)
  • Kesulitan berbicara
  • Batuk disertai muntah
  • Dehidrasi (akibat kurang makan dan minum)

Selain gejala-gejala tersebut, anak-anak yang terinfeksi HMPV juga dapat mengalami bronchiolitis, yang ditandai dengan suara napas mengi atau "ngik-ngik".

"Gejala khas yang dapat ditemukan pada anak-anak adalah bunyi napas ngik-ngik atau bronchiolitis," kata dr. Jovita.

Pencegahan HMPV

Meskipun HMPV bukanlah virus baru, virus ini tetap berbahaya, terutama bagi anak-anak. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala awal HMPV dan melakukan langkah-langkah pencegahan untuk menghindari penularan. Langkah-langkah pencegahan meliputi:

  • Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air.
  • Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
  • Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
  • Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh.

Dengan mengenali gejala dan melakukan pencegahan yang tepat, risiko penularan HMPV dapat diminimalkan, terutama pada kelompok usia anak-anak.