Mengapa Kamar Mandi Seringkali Menjadi Lokasi Kejadian Stroke dan Serangan Jantung?

Fenomena kejadian stroke dan serangan jantung di kamar mandi kerap menjadi sorotan. Banyak laporan mengenai insiden gawat darurat yang terjadi saat seseorang sedang mandi, bahkan berujung pada konsekuensi fatal. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, faktor-faktor apa yang sebenarnya berkontribusi terhadap tingginya risiko kejadian ini di kamar mandi?

Seorang ahli neurologi dari Mayapada Hospital, dr. Ricky Gusanto Kurniawan, menjelaskan bahwa permasalahan utama bukanlah semata-mata terkait dengan aktivitas mandi di malam hari, melainkan lebih kepada serangkaian aktivitas fisik yang dilakukan selama proses mandi itu sendiri. Beliau menyoroti bahwa kamar mandi seringkali menjadi tempat kejadian tidak hanya untuk stroke, tetapi juga serangan jantung.

Beberapa faktor krusial yang menjadikan aktivitas mandi berpotensi menimbulkan risiko, terutama bagi individu lanjut usia, antara lain:

  • Aktivitas Mengejan: Pada lansia, tindakan mengejan dapat memicu penurunan drastis pada detak jantung. Kondisi ini berpotensi menyebabkan hilangnya kesadaran, bahkan memicu terjadinya stroke atau serangan jantung.
  • Intensitas Fisik Mandi: Mandi, meskipun tampak sederhana, sebenarnya melibatkan aktivitas fisik dengan intensitas yang cukup tinggi. Gerakan-gerakan cepat seperti menggosok tubuh, membilas rambut, dan aktivitas mandi lainnya dapat memberikan beban signifikan pada jantung.

Lebih lanjut, dr. Ricky menekankan bahwa aktivitas mandi tidak boleh dianggap remeh. Intensitas gerakan seperti menggosok badan dengan cepat, yang umumnya dilakukan saat mandi, dapat memicu masalah, terutama saat dilakukan pada malam hari atau dalam kondisi dingin. Perubahan suhu tubuh mendadak akibat paparan air dingin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, memaksa detak jantung untuk beradaptasi. Pada individu dengan kondisi jantung atau pembuluh darah yang rentan, hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah serius.

Oleh karena itu, pemahaman akan faktor-faktor risiko dan tindakan pencegahan yang tepat sangat penting untuk meminimalkan potensi kejadian stroke atau serangan jantung di kamar mandi. Konsultasi dengan dokter dan penyesuaian kebiasaan mandi dapat menjadi langkah preventif yang bijaksana, terutama bagi individu dengan faktor risiko.