Papua Selatan Sambut Gubernur dan Wakil Gubernur dengan Pergelaran Budaya Megah
Papua Selatan Sambut Gubernur dan Wakil Gubernur dengan Pergelaran Budaya Megah
Bandara Mopah Merauke, Selasa (4/3/2025), menjadi saksi bisu atas sambutan meriah masyarakat Papua Selatan terhadap kedatangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Apolo Safanpo dan Paskalis Imadawa. Kedatangan pemimpin baru ini disambut dengan prosesi adat yang spektakuler, menampilkan kekayaan budaya dan persatuan masyarakat dari empat kabupaten di wilayah tersebut. Suasana penuh haru dan bangga terpancar dari wajah ribuan masyarakat yang memadati bandara, menyaksikan perpaduan harmonis antara tradisi lokal dan semangat menyambut kepemimpinan baru.
Prosesi penyambutan ini bukan sekadar seremonial biasa. Ia merupakan manifestasi nyata dari penghormatan dan harapan masyarakat Papua Selatan kepada pemimpinnya. Delegasi adat dari empat kabupaten – Mappi, Boven Digoel, Asmat, dan Merauke – menampilkan tarian tradisional yang memukau. Tari Ulat Sagu dari suku Kombai Korowai, dengan para penarinya mengenakan Amoho (penutup kepala dari daun sagu), cawat, noken dari Genemo, dan kalung manik-manik, menunjukkan kearifan lokal dalam menyambut tamu kehormatan. Sementara itu, suku Mappi Wiyagar menampilkan tarian pemimpin perang, simbol keperkasaan dan kebijaksanaan yang diharapkan dari pemimpin daerah. Suku Auyu dari Boven Digoel mempersembahkan tarian penjemputan yang penuh simbol kekuatan dan keteguhan hati, dengan para penarinya membawa salawaku, tombak, busur, dan anak panah. Tarian Emso, tarian penyambutan khusus dari suku Asmat, dengan partisipasi 12 sub-suku, menunjukkan betapa besarnya penghormatan dan dukungan masyarakat terhadap pemerintahan yang baru.
Tokoh adat Paulus Wurboban, mewakili suku Asmat, menjelaskan bahwa prosesi adat ini merupakan bentuk penghormatan tertinggi kepada Gubernur dan Wakil Gubernur. Ia menegaskan partisipasi aktif dari dua belas sub-suku Asmat dalam prosesi tersebut. Hal senada disampaikan Asisten I Sekda Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno, yang menekankan bahwa penyambutan ini merupakan tradisi masyarakat Papua Selatan dalam menerima pemimpin mereka. Ia juga menjelaskan detail pemberian mahkota adat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur dari tokoh adat Asmat dan Kimaam.
Setelah prosesi penyambutan di VIP Room Bandara Mopah, Apolo Safanpo dan Paskalis Imadawa diarak dengan berjalan kaki menuju pertigaan PGT, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Lapangan Mandala. Arak-arakan tersebut semakin meriah dengan partisipasi berbagai etnis di Nusantara yang turut serta dalam prosesi tersebut. Saat tiba di pertigaan Spadem, keduanya menaiki mobil jeep terbuka dan disambut meriah oleh barisan ASN Pemprov Papua Selatan yang berbaur dengan masyarakat. Puncak rangkaian penyambutan ini adalah upacara serah terima jabatan yang dijadwalkan pukul 16.00 WIT di Hotel Swiss-Bel Merauke.
Kedatangan Apolo Safanpo dan Paskalis Imadawa bukan hanya menandai dimulainya era kepemimpinan baru, tetapi juga menunjukkan kekuatan budaya dan persatuan masyarakat Papua Selatan dalam menyambut pemimpin mereka. Kemegahan dan keharmonisan pergelaran budaya ini diharapkan akan menjadi landasan kokoh bagi pembangunan dan kemajuan Papua Selatan di masa mendatang. Harapan besar masyarakat tertuju pada pemimpin baru untuk membawa perubahan positif bagi seluruh rakyat Papua Selatan.
Berikut ringkasan suku-suku yang terlibat dan tarian yang ditampilkan:
- Suku Kombai Korowai: Tarian Ulat Sagu
- Suku Mappi Wiyagar: Tarian pemimpin kepala perang
- Suku Auyu (Boven Digoel): Tarian penjemputan
- Suku Asmat: Tarian Emso (dengan partisipasi 12 sub-suku)